Gubernur Kalteng Dorong Pembangunan SMK di Desa Kinjil

Whatsapp Image 2025 06 09 At 10.39.46 Am

BALANGANEWS, KOTAWARINGIN BARAT — Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran menegaskan komitmennya untuk membangun dari desa ke kota, guna mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah pedalaman dan perkotaan di provinsi tersebut.

Dalam kunjungan kerjanya ke Wilayah Barat, Minggu (8/6/2025), Gubernur menyampaikan bahwa pemerataan di bidang pendidikan menjadi salah satu prioritas utama.

Pemprov Kalteng berencana membangun sekolah di desa-desa dan daerah pedalaman, termasuk di Desa Kinjil, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat.

“Visi misi kami, yaitu ingin mengangkat orang-orang pedalaman dari segi pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” ucap Agustiar Sabran.

Gubernur menyatakan, dirinya tidak ingin anak-anak Kalteng mengalami keterbatasan akses pendidikan hingga jenjang SMA atau bahkan kuliah. Untuk itu, pihaknya menargetkan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Desa Kinjil dimulai pada tahun 2026.

“Untuk Kinjil dan sekitarnya, kita akan bikin SMK di tahun 2026 supaya nggak jauh lagi sekolah. Mudah-mudahan SMP dan SD juga. Kami akan ikut intervensi Bupati dan Wakil Bupati untuk pembangunannya,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, M. Reza Prabowo melaporkan bahwa saat ini telah tersedia lahan seluas 3,2 hektare yang berstatus milik Desa Kinjil dan akan dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi untuk pembangunan sekolah kejuruan tersebut.

“Seluas 3,2 Ha sudah status kepemilikan Desa Kinjil akan dihibahkan ke Pemprov untuk dibangun SMK,” kata Reza, seraya menambahkan bahwa di Kecamatan Kotawaringin Lama baru terdapat 1 SMA dan 1 SMK dari total enam desa yang ada.

Menanggapi laporan tersebut, Gubernur mendorong percepatan pembangunan sekolah baru di kawasan tersebut.

Namun, mengingat lahan alternatif yang tersedia berada di kawasan hutan dan cukup jauh dari pemukiman, Gubernur meminta dinas terkait untuk segera melakukan koordinasi dengan seluruh kepala desa di wilayah itu guna menentukan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau.

“Dipanggil Kades semua, ya, supaya dekat lokasinya agak keluar karena ini untuk kepentingan anak-anak kita, agar mudah dijangkau semuanya. Hutan HPK nggak boleh, harus HPL,” tegas Agustiar Sabran.

Pemprov Kalteng berharap pembangunan SMK di Desa Kinjil dapat menjadi solusi memperluas akses pendidikan bagi masyarakat pedalaman dan sekaligus mendorong peningkatan kualitas SDM di daerah. (asp)