BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mempercepat penurunan stunting di daerah.
Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Pemprov menggelar Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-Kalteng Tahun 2025, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur setempat, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan yang dihadiri 268 peserta dari unsur Forkopimda, PKK, OPD, instansi vertikal, perguruan tinggi, organisasi profesi, mitra pembangunan, hingga media itu bertujuan menilai efektivitas program penurunan stunting sepanjang tahun 2024 hingga semester I 2025.
Sekretaris TPPS sekaligus Kepala Dinas P3AKB Kalteng, Linae Victoria Aden, menjelaskan kegiatan ini tidak hanya menilai capaian, tetapi juga memberi umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program di masa mendatang.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan program percepatan penurunan stunting tahun 2024 hingga semester I tahun 2025 di seluruh Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah,” katanya.
“Selain itu juga untuk memberikan umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan, menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan penganggaran, serta menyusun rekomendasi strategis agar target penurunan stunting nasional sebesar 18,8% dan target daerah Kalimantan Tengah sebesar 20,6% pada tahun 2025 dapat tercapai,“ lanjutnya.
Sementara itu, Plt. Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung yang membacakan sambutan Wakil Gubernur menegaskan, stunting masih menjadi tantangan serius dalam pembangunan kualitas SDM di daerah.
“Melalui kegiatan evaluasi ini, kita ingin menilai sejauh mana capaian program tahun 2024 sampai dengan semester I tahun 2025, mengidentifikasi kendala yang dihadapi, serta merumuskan rekomendasi perbaikan agar langkah kita ke depan semakin tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa hasil evaluasi BPKP menunjukkan perlunya peningkatan pemahaman anggota TPPS terhadap tugas dan fungsi, serta penguatan koordinasi antar sektor.
“Dengan adanya kerja sama yang erat, saya yakin kita mampu mewujudkan Kalimantan Tengah yang bermartabat, maju, sejahtera, dan bebas Stunting, sebagai kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Forum evaluasi ini diharapkan menjadi ruang pembelajaran bersama bagi TPPS tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar seluruh pihak lebih terbuka dalam mengidentifikasi kelemahan sekaligus merumuskan solusi inovatif yang tepat di lapangan. (asp)