BALANGANEWS, KUALA KURUN – Anggota DPRD Kabupaten Gumas, Lily Rusnikasi meminta generasi muda di daerah ini bisa menjadi pionir dalam hal pengelolaan sampah yang baik melalui budaya memilah sampah, sehingga akan terwujud Kabupaten Gumas yang bersih dan sehat.
“Saya ingin budaya memilah sampah harus tertanam dan tumbuh kepada generasi muda sejak dini, dimulai dari rumah, sekolah dan berlanjut ke lingkungan sekitar,” ujar Lily, Senin (7/8/2023).
Dengan budaya memilah sampah, maka diharapkan kedepan tercipta kondisi dimana masyarakat tidak membuang sampah secara sembarangan, serta menyadari pentingnya memilah antara sampah organik dan anorganik sebelum dibuang ke tempat pembuangan.
“Saya ingin generasi muda menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah jangan dibuang sembarangan, apalagi di selokan atau sungai, karena menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir,” tuturnya.
Politisi PDIP ini juga mengapresiasi karang taruna yang melakukan inovasi kusak eka plastik atau tempat membuang sampah plastik. Semoga kedepan semakin banyak tersedia di tempat lain.
“Selama ini, sebagian masyarakat ada yang masih menyatukan sampah organik dan anorganik. Untuk itu, kedepan diharapkan membiasakan diri memisahkan kedua jenis sampah itu sebelum dibuang ke tempat pembuangan,” katanya.
Terpisah, Ketua Karang Taruna Kabupaten Gumas, Isnaini mengakui, kusak eka plastik ini merupakan tempat sampah plastik berbentuk kotak terbuat dari bahan kawat dan kayu. Memiliki panjang 1,5 meter, lebar satu meter, dan tinggi 1,5 meter.
“Kusak eka plastik sengaja ditempatkan di Taman Kota Kuala Kurun mengingat taman itu merupakan salah satu pusat keramaian sekaligus pusat kuliner,” terangnya.
Dia mengakui, kusak eka plastik juga dilengkapi barcode yang bisa dipindai jika sampah plastik telah penuh. Nantinya anggota karang taruna akan mengambil sampah itu untuk dijual.
“Ini sekaligus membuka peluang untuk bekerjasama dengan bank sampah, karena sampah plastik ini bisa didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis,” pungkasnya. (ahs)