BALANGANEWS, KUALA KURUN – Beberapa waktu lalu, dilakukan Harubuh Manugal tahun 2023, yang mengambil tema Handep Hapakat Menggali Kearifan Lokal Budaya Dayak dengan Tradisi Manugal.
Kegiatan itu dilakukan di ladang/lahan seluas 1,5 hektare milik masyarakat Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gumas.
“Kami mendukung dan mengapresiasi kegiatan Harubuh Manugal, karena merupakan salah satu kearifan lokal dan budaya daerah. Diharapkan kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda tahunan,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Gumas, Punding S Merang, Selasa (7/11/2023).
Dia menuturkan, harubuh manugal merupakan penanaman padi yang dilakukan secara gotong royong. Tradisi itu populer di tahun 1960an hingga 1990an, dimana pada saat itu Suku Dayak hanya mengenal sistem ladang berpindah yang diolah secara tradisional.
Kemudian, harubuh manugal biasanya dilakukan dua orang kepala keluarga dari kampung berbeda. Ciri khas dari tradisi ini yakni bergotong royong atau saling membantu, namun dibalas pada tahun berikutnya oleh kepala keluarga yang mengadakan harubuh manugal pada tahun sebelumnya kepada orang yang membantu.
“Dengan dilaksanakan harubuh manugal secara rutin, maka generasi muda akan mengetahui kearifan lokal yang dimiliki para leluhur, sehingga diharapkan mereka akan mencintai dan lestarikan tradisi ini,” terangnya.
Dia juga meminta apabila pelaksanaan harubul manugal tahun 2023 digelar di Desa Upon Batu, maka kedepan diharapkan tradisi tersebut bisa dilakukan di desa dan kecamatan lain.
“Semoga kedepan semakin banyak masyarakat yang mengikuti kegiatan harubuh manugal yang diselenggarakan Disbudpar setempat. Diharapkan masyarakat dari luar Kabupaten Gumas juga akan tertarik,” pungkasnya. (ahs)