BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pemkab Gumas menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun anggaran 2023, pada rapat paripurna ke-13 masa persidangan I tahun sidang 2024.
LKPj itu memuat hasil penyelenggaraan pemerintahan yang menyangkut laporan pertanggungjawaban kinerja yang dilakukan selama satu tahun anggaran.
“Dari LKPj ini, capaian pendapatan daerah di APBD tahun 2023 mengalami kenaikan Rp6,81 miliar atau naik satu persen menjadi Rp1,191 triliun dari target APBD murni Rp1,181 triliun,” ujar Wakil Bupati Gumas, Efrensia LP Umbing, Rabu (17/4/2024).
Dia menuturkan, pendapatan daerah itu berasal dari PAD yang semula targetnya Rp84,71 miliar, setelah perubahan menjadi Rp71,71 miliar atau berkurang Rp13 miliar atau turun 15 persen. Lalu pendapatan transfer APBD tahun 2023 ditargetkan Rp1,096 triliun, namun setelah perubahan menjadi Rp1,116 triliun, bertambah Rp19 miliar atau naik dua persen.
“Terkait lain lain pendapatan daerah yang sah pada APBD tahun 2023 juga terjadi penambahan Rp2,613 miliar atau naik 15 persen, dari semula ditargetkan Rp17,637 miliar menjadi Rp20,250 miliar,” tuturnya.
Selanjutnya, belanja daerah pada APBD tahun 2023 semula ditargetkan Rp1,280 triliun, namun di APBD perubahan mengalami kenaikan Rp34,125 miliar, sehingga menjadi Rp1,315 triliun. Dengan rincian, belanja operasi tahun 2023 mengalami kenaikan Rp14,52 miliar dari target APBD murni tahun 2023 Rp835,082 miliar, sehingga menjadi Rp849,602 miliar atau naik dua persen.
Sedangkan belanja barang dan jasa di APBD tahun 2023 mengalami kenaikan Rp48,72 miliar, dari target APBD Murni tahun 2023 Rp310,821 miliar menjadi Rp359,545 miliar atau naik 16 persen. Belanja hibah tahun 2023 mengalami kenaikan Rp21,295 miliar dari target Rp 29,817 miliar, menjadi Rp51,112 miliar atau naik 71 persen.
Kemudian, belanja modal tahun 2023 naik Rp25,695 miliar dari target murni tahun 2023 Rp266,134 miliar, sehingga menjadi Rp291,830 miliar atau naik 10 persen. Belanja tak terduga tahun 2023 naik Rp4,830 miliar dari target murni tahun 2023 Rp4,750 miliar, menjadi Rp9,580 miliar atau 102 persen.
“Untuk belanja transfer juga mengalami kenaikan yakni Rp8,190 miliar dari target murni tahun 2023 Rp175,006 miliar, sehingga menjadi Rp183,197 miliar atau naik lima persen,” tukasnya. (ahs)