Puluhan Anggota Paskibraka Mulai Menjalani Pendidikan dan Pelatihan

Suasana pembukaan pemusatan pendidikan dan pelatihan paskibraka tahun 2024, Minggu (4/8/2024).

BALANGANEWS, KUALA KURUN – 55 anggota paskibraka Kabupaten Gumas dan empat calon anggota paskibraka tingkat Provinsi Kalteng tahun 2024, sudah mulai menjalani pemusatan pendidikan dan pelatihan, yang digelar selama 14 hari, yaitu 5-18 Agustus.

“55 anggota paskibraka terdiri dari 31 laki-laki dan 24 perempuan. Mereka akan menjalani pemusatan pendidikan dan pelatihan untuk membentuk mental dan sikap kepemimpinan, serta membangun jiwa solidaritas,” ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gumas Sugiarto, Minggu (4/8/2024).

Rincian 55 anggota paskibraka itu yakni dari SMAN 1 Kurun 27 orang, SMAN 2 Tewah satu orang, SMA Katolik Santo Arnoldus Janssen Kuala Kurun empat orang, SMAN 1 Tewah 12 orang, SMAN 1 Kahayan Hulu Utara dua orang, SMAN 1 Sepang satu orang, SMAN 1 Mihing Raya dua orang, SMAN 1 Rungan lima orang, dan SMAN 1 Manuhing satu orang.

“Saya minta setiap anggota paskibraka harus serius, siapkan mental, fisik serta agar kesehatan selama pemusatan pendidikan dan pelatihan. Terlebih lagi, mereka akan mengemban tanggung jawab besar pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024,” jelasnya.

Terpisah, Sekda Gumas Richard meminta kepada anggota paskibraka untuk berjuang, karena selama pemusatan pendidikan dan pelatihan memerlukan pengorbanan, niat, tekad, semangat dan kerja keras yang tinggi, serta keuletan dan ketekunan dari peserta didik.

“Berlatih dengan tekun dan serius. Patuhi dan ikuti semua pesan dari instruktur maupun pelatih. Jaga kedisiplinan, perhatikan kesehatan dan terus selalu kompak. Dengan demikian, saya yakin akan mampu melaksanakan tugas dengan baik,” terangnya.

Dalam pemusatan pendidikan dan pelatihan, proses yang dijalani itu akan memantapkan ketahanan fisik maupun kesiapan mental, demi sukses pelaksanaan sebuah misi dan tugas penting anggota paskibraka.

“Saya minta kepada panitia untuk mengantisipasi sedini mungkin faktor non teknis yang menganggu proses dari pelaksanaan pengibaran bendera, dan kejadian lainnya yang tidak diinginkan,” tukasnya. (ahs)