BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) memfasilitasi pertemuan antara perusahaan pertambangan, kehutanan, dan perkebunan dengan pihak maskapai. Pertemuan ini dalam rangka memberi alternatif moda transportasi dengan rute penerbangan Kuala Kurun-Palangka Raya.
“Saya menyambut baik rencana membuka rute penerbangan Kuala Kurun-Palangka Raya oleh maskapai Smart Aviation. Ini akan menjadi alternatif moda transportasi yang bisa digunakan oleh masyarakat,” ujar Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, Minggu (12/3/2023).
Dia mengatakan, jika rencana membuka rute penerbangan Kuala Kurun-Palangka Raya terealisasi, maka akan membantu masyarakat yang selama ini mengeluh dengan kondisi ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya yang mengalami kerusakan.
“Rute penerbangan ini juga akan mendukung program pembangunan smart tourism, smart agro, dan smart human resources,” tegasnya.
Terkait harga tiket pesawat, pengajuan maskapai sebesar Rp. 1.000.000, dengan jadwal keberangkatan di hari Senin dan Jumat. Nantinya ketika promosi, diharapkan harga tiket bisa diturunkan menjadi Rp. 500.000, saja.
“Ketetapan harga tiket dan jadwal keberangkatan akan dibicarakan bersama lebih lanjut. Kalau sudah ditetapkan, maka akan dilakukan uji coba penerbangan,” katanya.
Sementara itu, Direktur PT Smart Cakrawala Aviation (SCA) Fransiskus menuturkan, dibukanya rute penerbangan dari Kuala Kurun-Palangka Raya demi kelancaran transportasi, terlebih dengan kondisi jalan provinsi yang mengalami kerusakan, sehingga diperlukan moda transportasi alternatif.
“Pesawat yang nanti akan melayani penerbangan Kuala Kurun-Palangka Raya yakni berjenis Cessna Caravan B208 EX, dengan jumlah kapasitas angkut sebanyak 12 orang,” terangnya.
Dia menambahkan, untuk tiket pesawat sementara sebesar Rp. 1.000.000. Akan tetapi, itu masih belum final dan akan dihitung kembali serta masih harus mendengarkan saran dan masukan dari Bupati, unsur Forkopimda dan stakeholder lainnya.
“Mengenai jadwal keberangkatan, bagus kalau ditetapkan hari Senin dan Jumat. Namun itu terkendala dengan jadwal penerbangan perintis nasional, sehingga untuk jadwal masih harus mendengar saran dan masukan semua pihak,” tandasnya. (ahs)