Bupati : Perlu Kolaborasi Turunkan Angka Kasus Stunting

WhatsApp Image 2023 04 27 at 11.59.36 AM
Bupati Gumas, Jaya Samaya Monong

BALANGANEWS, KUALA KURUN – Saat ini, angka kasus stunting di Kabupaten Gumas pada tahun 2022 mengalami penurunan yang sangat signifikan yakni 17,9 persen.

Angka tersebut turun drastis apabila dibandingkan tahun 2021, yaitu 35,9 persen. Ini berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Saya ingin capaian ini terus diturunkan karena belum mencapai target nasional yakni 14 persen. Perlu kolaborasi dari seluruh pihak yang memiliki kepedulian dalam upaya penurunan stunting,” ujar Bupati Gumas, Jaya Samaya Monong, Kamis (27/4/2023).

Dia menuturkan, kolaborasi bersama itu melibatkan Pemkab, jajaran Forkopimda, lembaga keagamaan, lembaga adat, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, dan seluruh elemen masyarakat, termasuk Perusahaan Besar Swasta (PBS).

“Salah satu kunci keberhasilan penurunan kasus stunting ini adalah adanya kolaborasi, kekompakan, kerjasama, sinergitas, serta kebersamaan semua pihak, mulai tingkat kabupaten hingga ke desa,” tuturnya.

Dia mengatakan, capaian ini harus terus dijaga dan jangan sampai kendor. Tetap pertahankan dan terus tingkatkan pola yang sudah baik. Jangan berpuas diri karena angka stunting sudah turun. Apalagi kasus seperti ini dinamis dan selalu berkembang.

“Upaya untuk mempertahankan adalah dengan terus melakukan edukasi dengan intervensi gizi spesifik kepada sasaran ibu hamil dan menyusui, ketersediaan akses air bersih dan sanitasi, hindari pernikahan usia anak, serta pentingnya pendidikan pengasuhan pada orang tua,” jelasnya.

Memang penurunan angka kasus stunting tidak mudah. Masih ada kendala yang perlu menjadi perhatian bersama, yakni program stunting belum berjalan efektif, serta koordinasi penyelenggaraan intervensi gizi spesifik dan sensitif pada semua tingkatan baik terkait perencanaan, penganggaran, penyelenggaraan, pemantauan, dan evaluasi juga belum optimal.

“Kami juga melihat pengalokasian dan pemanfaatan SDM, sumber dana masih belum efektif dan efisien, keterbatasan kapasitas dan kualitas program, serta masih minimnya advokasi dan diseminasi terkait stunting dan berbagai upaya pencegahan,” katanya.

Dia menambahkan, penurunan stunting merupakan suatu hal yang sangat penting, karena merupakan bagian dari upaya pencapaian visi Kabupaten Gumas yaitu bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera, dan mandiri. Dengan misi kedua, yakni meningkatkan kualitas pembangunan SDM, dalam hal ini khususnya bidang kesehatan.

“Dalam upaya penurunan stunting, memang harus dimulai dari lingkungan keluarga, karena merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian,” tandasnya. (ahs)