BALANGANEWS, KUALA KAPUAS – Dari data Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Anjir Sarapat, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, terlihat peningkatan sebanyak 20 persen mobilitas barang.
Dimana data tersebut terlihat selama lima tahun terakhir, sehingga menjadi parameter terhadap pertumbuhan ekonomi di jalan lintas Provinsi antara Kalimantan Tengah (Kalteng) dan juga Kalimantan Selatan (Kalsel).
Hal itu disampaikan oleh Kepala UPPKB Anjir Sarapat Kapuas Suko Sungkowo, bahwanya terdapat kisaran 150 sampai 300 unit kendaraan yang melintas dari Provinsi Kalsel ke Provinsi Kalteng dan sebaliknya untuk kendaraan pengangkut barang.
“Untuk kendaraan yang kami data perharinya ada sebanyak 150-300 kalau dihitung perbukan bisa mencapai 5 ribuan kendaraan yang melintas dari kalsel dan kalteng, sehingga meningkat 20 persen selama lima tahun terakhir,” katanya, Rabu (5/3/2025).
Saat disinggung dengan kendaraan angkutan apa saja yang harus masuk ketimbangan, Suko menjelaskan bahwa kendaraan bermuatan sembako, material seperti pasir, batu, semen atau bahan bangunan dan lainnya.
“Kalau untuk kendaraan yang tidak masuk timbangan atau tidak perlu diperiksa yaitu seperti Kendaraan besar pengangkut BBM, Bahan berbahaya seperti peledak, kontainer, alat berat, yang sudah ada aturannya,” jelasnya. (put)