BALANGANEWS, KUALA KAPUAS – Untuk mengantisipasi berkembangnya organisasi masyarakat intoleran, bergaya premanisme yang meresahkan masyarakat serta bertentangan dengan semangat kearifan lokal dalam bingkai Negara kesatuan Republik Indonesia, terutama di wilayah Provinsi Kalimantan tengah (Kalteng), Kabupaten Kapuas dan khususnya di Kecamatan Kapuas timur pada hari Selasa tanggal 11 januari 2022 pihak Tripika Kecamatan Kapuas Timur menggelar rapat terbatas.
Adapun dalam kegiatan tersebut adalah Camat Kapuas Timur H. Sarifudin, Kapolsek Kapuas Timur Iptu Eko Sutrisno, Danramil Kapuas 1011- 03 yang diwakili oleh Batuud Peltu Tri Edy, Kepala KUA, Kepala UPT Puskesmas Anjir Serapat, Korwil Pendidikan, Damang Kapuas Timur, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Para Pj Kades, Bhabinkamtibmas dan Babinsa.
Dalam Rapat Camat Kapuas Timur H.Sarifudin, menyampaikan dan menjelaskan kepada peserta rapat agar bersama-sama menjaga kondusifitas keamanan dengan mewaspadai kelompok-kelompok yang berpotensi membuat keresahan dan keonaran di masyarakat.
“Dengan cara meningkatkan fungsi pengawasan dan mengasah kepekaan dalam membaca situasi dan informasi di lapangan. Selanjutnya bersama para peserta rapat menyampaikan ikrar bersama yang berbunyi, saya Camat bersama unsur pemerintah terkait di Kecamatan Kapuas Timur, saya Damang Kapuas Timur, bersama unsur masyarakat Kapuas Timur, menolak Ormas yang radikal, membuat keonaran, memamerkan kekerasan yang meresahkan yang bertentangan dengan undang undang dan kearifan lokal serta merusak tatanan dan kedamaian di bumi Tambun Bungai Provinsi Kalimantan Tengah. NKRI Harga mati,” katanya.
Selanjutnya Kapolsek Kapuas Timur Iptu Eko Sutrisno menuturkan dalam rapat koordinasi tersebut dilaksanakan untuk merespon berbagai keresahan warga terkait dengan adanya Ormas tertentu yang provokatif dan berpotensi menganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Harapan kami mari kita rawat situasi Kamtibmas di Kapuas Timur agar tetap berjalan dengan aman dan harmonis dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam bingkai huma betang sebagaimana yang telah ada selama ini,” tutupnya. (put)
