BALANGANEWS, KUALA KAPUAS – Penasehat Persatuan dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) Pusat Prof Dr dr Nila Djuita F Moeloek mengecek kondisi pasien yang akan dilakukan operasi saat pelaksanaan kegiatan bhakti sosial operasi katarak gratis, di RSUD Dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Selasa (20/12/2022).
Adapun pelaksanaan bhakti sosial operasi katarak tersebut ditinjau secara langsung oleh Penasehat Persatuan dokter Ahli Mata Indonesia (Perdami) Pusat Prof Dr dr Nila Djuita F Moeloek, Ketua PP Perdami Pusat Prof dr Budu, Direktur P2PTM Kemenkes RI dr Eva Susanti, Sekretaris Perdami Kalsel dr Gery, Direktur Klinik Tambun Bungai dr Lucy dan sejumlah undangan lainnya.
Kehadiran mereka pun, disambut oleh Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor bersama dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kapuas dr Tonun Irawaty Panjaitan, Ketua DWP Kapuas Apollonia, Direktur RSUD RSUD Dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dr Agus Waluyo dan sejumlah jajaran Pemerintah Kabupaten Kapuas.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasinya atas diadakannya operasi katarak gratis ini yang menurutnya sangat membantu masyarakat.
“Tentunya ini banyak menambah masyarakat Kapuas yang sehat, dan ini juga dilakukan tanpa biaya dan itu satu hal yang penting,” ungkapnya.
Kemudian, ia meminta agar masyarakat yang telah diberikan operasi katarak gratis ini agar bisa mengajak masyarakat lainnya untuk ikut mengikut mengoperasi mata kataraknya. Sebab, menurutnya setelah dioperasi ini akan bisa melihat dan nantinya bisa bekerja, membantu dan melakukan aktivitasnya.
“Melalui operasi katarak ini, semoga ini cukup terpenuhi agar masyarakat Kapuas matanya dapat melihat semuanya dengan jelas dan terang,” harap orang nomor dua di Kabupaten Kapuas itu.
Di tempat yang sama, Penasehat Perdami Pusat Prof Dr dr Nila Djuita F Moeloek yang berkesempatan meninjau dan berinteraksi dengan sejumlah pasien operasi katarak menuturkan bahwa bhakti sosial operasi katarak ini dilakukan terutama untuk masyarakat yang kurang mampu terutama yang belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun Kartu BPJS.
“Jadi ini kita mencoba untuk menolong agar jumlah operasi katarak agar bisa melihat lagi ini dapat meningkat jumlahnya,” jelasnya. (put)