Meningkatnya Harga Beras, Berdampak Positif Terhadap Petani

Whatsapp Image 2023 10 29 At 9.12.54 Am
Stok beras di salah satu penggilingan padi di Desa Jaya Makmur Kecamatan Katingan Kuala, dengan jumlah sekitar 1.500 ton

, – Meningkatnya harga beras di , berdampak positif terhadap di Kecamatan pada khususnya dan masyarakat Katingan pada umumnya. Demikian kata Kepala Desa (Kades) Jaya Makmur Kecamatan Katingan Kuala, Jum’at (28/10/2023).

Dampak positifnya menurutnya, selain penghasilan para petani meningkat dari sebelumnya, masyarakat setempat juga semakin bersemangat untuk bercocok tanam di lahannya masing-masing. Bahkan akan lebih betah lagi mereka untuk tinggal di kampung halamannya, guna membangun desanya yang merupakan tempat kelahirannya. “Jika saja harga beras ini bisa bertahan seperti saat ini, apalagi lebih meningkat ke depannya mereka akan menambah lagi lahannya untuk bercocok tanam,” ujarnya.

Karena, bukan saja dapat membantu para petani di Kecamatan Katingan Kuala pada khususnya dan masyarakat Katingan Kuala pada umumnya, tapi berdampak pula terhadap peningkatan masyarakat setempat. “Pasalnya harga jual beras saat ini sekitar Rp 13 ribu/kg atau Rp 13 juta/ton,” ungkapnya.

Untuk mempertahankan harga beras yang sudah berjalan selama satu tahun lebih ini, dirinya berharap kepada pemerintah agar tidak melakukan impor beras dari negara lain. Karena, hasil panen di puluhan Desa yang ada di wilayah Kecamatan Katingan Kuala ini saja dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat di bumi Penyang Hinje Simpei ini. “Bahkan, setiap tahunnya melebihi dari kebutuhan atau surplus, dan surplusnya dijual ke Sampit Kabupaten dan ke Banjarmasin (),” katanya.

Hal ini menurutnya, dibuktikan dengan hasil panen gabah yang sudah menjadi beras di satu gudang penggilingan beras (slipan) padi di salah satu desa Kecamatan Katingan Kuala saja dalam satu kali panen berjumlah sekitar 1.500 ton. Sementara untuk slipan yang ada di Kecamatan Katingan Kuala berjumlah 30 unit. Jika panennya 1.500 ton/1 kali panen, maka dalam 2 kali panen pertahun berjumlah sekitar 3.000 ton/tahun. “Jika slipannya 30 unit, maka hasil panen berasnya 30×3.000 ton, yaitu sekitar Rp 90 ribu ton/tahun,” sebutnya.

Whatsapp Image 2023 10 29 At 9.14.49 Am

Di tempat terpisah, Matraton, seorang petani di Desa Makmur Utama Kecamatan Katingan Kuala yang juga salah seorang pemilik penggilingan padi (slipan) dalam pengakuannya membenarkan bahwa dalam satu kali panen, dirinya menggiling gabah menjadi beras di mesin penggilingannya, sekitar 1.500 ton.

Sedangkan ditanya tentang kenaikan harga beras selama ini, dirinya mengaku sangat bahagia. Pasalnya, bukan para petani saja yang terkena dampaknya, tapi masyarakat setempat pun menikmatinya juga. “Hal tersebut terlihat dari meningkatnya penghasilan masyarakat di sejumlah desa yang ada di wilayah Kecamatan Katingan Kuala,” terangnya. (abu)