BALANGANEWS, KASONGAN – Wakil Bupati (Wabup) Katingan Sunardi NT Litang pimpin rapat evaluasi paca banjir yang melanda sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Katingan, Senin pagi (11/10/2021), di ruang rapat Bupati setempat.
Hadir dalam rapat tersebut, selain Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Drs. Roby, M.A.P., juga Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Elmon Sianturi, SH, MH., Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Robertus Pramuryanto, MSi., Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRP), 12 orang Camat dari 13 orang Camat se-Katingan dan sejumlah instansi terkait lainnya.
Wabup Katingan Sunardi NT, dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari rapat tersebut adalah untuk mengumpulkan data atau menginventarisir semua kerugian yang diderita pada saat banjir besar di bulan Agustus-September 2021 yang lalu.
“Ini tugas semua Camat di Kabupaten Katingan dan masing-masing instansi terkait,” terang Sunardi.
Data kerugian dimaksud menurutnya, sejumlah infrastruktur dan fasilitas Pemkab setempat. Seperti data kerusakan ruas jalan, gedung pendidikan (sekolah), gedung pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Pustu, kantor Kecamatan beserta fasilitas dan dokumen (berkas) yang ikut serta terendam air banjir dan menjadi rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi.
Sedangkan tujuannya, menurutnya, semua kerusakan tersebut akan diperbaiki. Dan dalam perbaikan tersebut tentu saja harus dianggarkan terlebih dahulu. Jika anggaran untuk memperbaiki kerusakan sejumlah infrastruktur tersebut terbatas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menurutnya berencana akan melaporkan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait.
“Tujuannya, untuk meminta bantuan dalam perbaikan sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan lantaran diterjang banjir beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Pasalnya, jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Katingan, tentu saja tidak bisa menyelesaikan perbaikan tersebut.
“Karena anggaran untuk perbaikan tersebut diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah,” kata orang nomor dua di bumi Penyang Hinje Simpei ini. (abu)