UPT KPHP Katingan Hilir Ajari Budidaya Madu Kelulut

25 peserta pembudidaya Madu Kelulut saat mendapat pelatihan dari UPT KPHP Katingan Hilir Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Selasa pagi (16/11/2021), di aula Dinas Pertanian, Pangan dan Kabupaten Katingan
25 peserta pembudidaya Madu Kelulut saat mendapat pelatihan dari UPT KPHP Katingan Hilir Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Selasa pagi (16/11/2021), di aula Dinas Pertanian, Pangan dan Kabupaten Katingan

BALANGANEWS, KASONGAN – UPT KPHP Katingan Hilir XXX Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ajari budidaya madu kelulut, Selasa pagi (16/11/2021), di aula Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Katingan.

Plt. Camat Katingan Hilir Dony Merianto saat membuka secara resmi kegiatan tersebut, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebenarnya bukan hanya sekedar mengajari kepada peserta, tapi juga berbagi informasi (sharing) tentang bagaimana cara membudidayakan madu kelulut dimaksud secara baik, efektif, efisien dan dapat menguntungkan hasil (laba) yang sebesar-besarnya bagi peserta (pembudidaya).

Pasalnya, peserta yang hadir di dalam kegiatan ini menurut Dony, semuanya sudah membudidayakan sendiri. Sehingga, sebelum kegiatan ini digelar, mereka sudah memiliki ilmunya masing-masing.

“Namun, kita juga perlu menambah ilmu-ilmu lainnya terkait budidaya madu kelulut ini,” ujarnya.

Dari narasumbernya akan memberikan beberapa cara budidaya, manajemennya, cara manajemennya, cara pemasarannya (market), dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat yang membudidayakan madu kelulut di Katingan ini bukan sekedar untuk konsumsi sendiri saja, akan tetapi minimal bisa menjadi home industry.

Di tempat yang sama, kepala UPT KPHP Katingan Hilir Fachriannoor dalam sambutannya menjelaskan tentang maksud digelarnya Sekolah Lapang Budidaya Madu Kelulut dimaksud, yakni untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Katingan, khususnya yang saat ini mereka sudah memiliki budidaya kelulut.

Dalam hal ini mereka menurutnya diberikan pengetahuan oleh dua Narasumber yang berasal dari PPL Dishut Provinsi Kalteng, yaitu Krismi dan Adit.

“Mereka berdua memberikan pengetahuannya di samping teori juga praktek lapangan,” ujar Fachroannoor.

Sedangkan tujuannya menurutnya, adalah untuk memberikan peluang kepada masyarakat di Katingan dalam usaha budidaya kelulut dimaksud. Sehingga, mereka juga punya usaha sampingan selain usaha pokoknya atau pekerjaan pokoknya. Sebab budidaya kelulut ini di samping mudah dalam pemeliharaannya, dana yang dikeluarkan untuk modalnya pun tidak dengan jumlah yang banyak. Bahkan untuk pakannya juga jauh lebih murah.

“Cukup kita menanam bunga-bungaan saja,” ujarnya.

Terkait dengan sekolah budidaya madu kelulut, kepada peserta yang berjumlah sekitar 25 orang ini dirinya berharap bisa dipraktekan di rumahnya masing-masing sebagai usaha (industry home).

“Industry home yang mendatangkan hasil, minimal untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga,” harapnya. (abu)