BALANGANEWS, KASONGAN – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Katingan Hilir Kabupaten Katingan berjalan, aman dan lancar, tanpa kendala.
Demikian yang diungkapkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 setempat, Salapudin, S.Pd, M.Pd., kepada sejumlah awak media, Selasa pagi (25/1/2022), di ruang kerjanya.
Maksudnya, meskipun pelaksanaan PTM sudah berjalan sekitar enam bulan, dari 400 lebih siswa di sekolah yang dipimpinnya saat ini, tak satu siswa pun yang terpapar wabah virus corona (covid).
“Ini semua, di samping kesadaran dari seluruh siswa dalam ketaatannya dengan disiplin protokol kesehatan (prokes), dalam prokes tersebut kami juga sangat ketat,” aku Salapudin.
Misalnya, sebelum memasuki halaman sekolah, siswa diperiksa terlebih dahulu suhu badannya oleh guru piket. Setelah memasuki halaman sekolah, selain diwajibkan memakai masker, siswa juga diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Kemudian, baru diperkenankan masuk ke ruangan belajar,” terangnya.
Selanjutnya, pada saat istirahat siswa tidak diperkenankan untuk ke luar ruangan (kelas), tapi harus tetap berada di ruangan. Sedangkan saat istirahat di dalam ruangan, lantaran tidak diperkenankan istirahat di luar ruangan, sehingga siswa bisa membawa jajanan atau minuman dari rumah.
Menjawab pertanyaan media, dirinya membenarkan bahwa seluruh siswanya dari kelas 1 hingga siswa kelas 3 semuanya sudah menjalani vaksinasi.
“Baik vaksinasi dosis pertama maupun vaksinasi dosis kedua,” ujarnya.
Kendati sudah menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua, namun pria yang sudah menjabat enam tahun Kepsek di SMPN 1 Katingan Hilir ini menekankan kepada seluruh siswanya agar tetap mentaati prokes, dengan harapan tetap sehat dalam PTM berkelanjutan.
Terkait pelaksanaan PTM yang sudah berjalan selama enam bulan ini menurutnya pemberlakuannya hanya 50 persen saja. Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah ke depannya bisa 100 persen. Karena, pemberlakuan PTM yang 50 persen ini, waktu mengajar guru dua kali lipat. Ini semua untuk memenuhi sertifikasi guru.
“Tapi, jika pemberlakuan PTM 100 persen, waktu yang dipergunakan mengajar seperti biasa, atau separo dari waktu yang ada ini,” jelasnya, seraya berharap kebijakan PTM 100 persen bisa segera dibekukan. (abu)