Musrenbang, Masyarakat Keluhkan Infrastruktur, Guru dan Nakes

1509
Nanang Suriansyah, SP

BALANGANEWS, KASONGAN – Banyak warga yang bertempat tinggal di desa-desa keluhkan infrastruktur jalan, kekurangan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kesehatan (nakes). Hal ini terbukti saat digelarnya kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2024 tingkat Kecamatan.

Salah satunya adalah, saat wakil ketua (waket) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Nanang Suriansyah, SP bersama beberapa rekan sejawatnya menghadiri Musrenbang di wilayah Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya, sejak 13 hingga 16 Februari 2023 yang lalu.

Diantara beberapa ruas jalan yang dikeluhkan masyarakat di bagian hulu Katingan dimaksud menurut Nanang, yang disampaikannya adalah ruas jalan di Desa Tumbang Kajamei, ibukota Kecamatan Bukit Raya, kerusakan badan jalan di situ sangat parah. “Karena, dalam beberapa tahun terakhir ini, jalan tersebut nyaris tak tersentuh oleh APBD Kabupaten Katingan,” ujar Nanang.

Di sana badan jalannya menurutnya, sebagian besar berasal dari semenisasi, dan saat kerusakan terjadi seperti sekarang ini, badan jalan tersebut hampir tidak bisa dijalani.

Begitu pula badan jalan di Kelurahan Tumbang Sanamang yang merupakan ibukota Kecamatan Katingan Hulu, juga mengalami hal yang sama. “Masyarakat setempat mengusulkan perbaikan  jalan tersebut,” ujar legislator parpol berlambang pohon beringin ini, seraya menyebutkan beberapa badan jalan di beberapa Desa yang juga mengalami kerusakan yang sama, dan salah satunya di wilayah Kecamatan Marikit.

Selanjutnya, khusus untuk kekurangan guru dan nakes di beberapa sekolah dan Desa menurutnya, meskipun bangunan sekolah dan puskesmas pembantu (pustu)-nya dibangun, namun keberadaan guru, nakes dan bidannya belum terpenuhi seperti yang diharapkan masyarakat setempat.

Intinya, meskipun gurunya ada di tempat, namun kadang-kadang sekolahnya dibuka pada siang hari. Padahal seyogyanya semua sekolah berstatus negeri proses belajar-mengajarnya, dimulai pada pagi hari, yakni sekitar pukul 07.00 wib. “Tapi, ada saja pada siang hari baru melaksanakan proses belajar-mengajarnya,” terangnya.

Di Desa Sebaung, Desa Tumbang dan di Desa Malawan Kecamatan Marikit, lanjutnya, masyarakatnya, juga mengeluhkan tentang guru dan nakes. Padahal Tenaga Harian Lepas (THL) di Pemkab Katingan selama beberapa tahun terakhir ini cukup banyak direkrut oleh Pemkab setempat, namun apakah ada sebagian THL yang direkrut tersebut bisa ditempatkan di bagian hulu. Jangan hanya di ibukota Kabupaten saja. “Sehingga, bisa menutupi kekurangan-kekurangan nakes di Pustu yang ada di beberapa desa di bagian hulu, yang belum terpenuhi,” harap anggota dewan asal dapil Katingan III yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya ini. (abu)