BALANGANEWS, KASONGAN – Kendati bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) di 156 Desa se-Kabupaten Katingan sudah dibangun, namun masih ada beberapa Pustu di sejumlah Desa yang belum ada tenaga kesehatan (nakes) nya.
Demikian yang dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Katingan, Lismawaty, S.K.M., M.Kes kepada sejumlah awak media, Senin pagi (8/5/2023), di ruang kerjanya.
Sehingga, menurut Lismawaty ada sebagian masyarakat di beberapa Desa, ketika sakit dan ingin memeriksa kesehatannya, harus pergi berobat ke Desa tetangganya yang sudah memiliki nakes. “Bahkan ada pula sebagian masyarakatnya, langsung berobat ke Puskesmas, terdekat,” katanya.
Untuk mengisi nakes di beberapa Pustu yang belum ada nakesnya itu, dalam waktu yang tidak beberapa lama lagi, Dinkes menurutnya akan menempatkan beberapa nakes yang baru nanti.
Pasalnya, lanjutnya, Dinkes sudah mengusulkan kepada pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan saat digelarnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Katingan beberapa bulan yang lalu. “Yang kita prioritaskan dulu penempatan perawat,” ujarnya, seraya mengakui, idealnya perawat dan bidan dalam satu Pustu
Rencananya, perawat yang akan ditempatkan untuk memenuhi nakes di beberapa Pustu yang masih belum ada nakesnya itu menurutnya, akan ditempatkan sejumlah perawat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berstatus PPPK.
Maksudnya, ada sejumlah tenaga honor yang telah diusulkan kepada pemerintah untuk dijadikan PPPK. Meskipun semuanya diterima, namun mereka wajib mengikuti tes. “Jadi, ketika sudah diketahui lulus tes dan diangkat sebagai PPPK, baru mereka ditempatkan di masing-masing Pustu yang belum memiliki nakes,” jelasnya, seraya menyebutkan bahwa, yang ikut tes PPPK beberapa waktu lalu, yakni ratusan orang. (abu)