Penting untuk Diketahui! Ini Gejala yang Dialami Usai Sembuh dari Virus Corona

Menurut World Health and Organization, waktu pemulihan untuk mereka yang sudah sembuh dari virus corona tergantung dengan keparahan penyakitnya. Buat orang dengan gejala ringan, butuh waktu sekitar dua minggu, sedangkan mereka yang punya gejala parah atau bahkan kritis membutuhkan durasi pulih tiga sampai enam minggu.

Ternyata setelah sembuh dari virus corona, pengidap masih bisa merasakan beberapa gejala. Mulai dari kehilangan rasa atau penciuman, takikardia, nyeri dada, sesak napas, kelelahan ekstrem, masalah kognitif, hingga demam berulang. Informasi selengkapnya ada di sini!

Gejala yang Dirasakan setelah Sembuh dari Corona

Seperti dilansir dari The Pharmacy Times, disebutkan 87,4 persen orang yang pulih dari infeksi COVID-19 masih melaporkan mengalami setidaknya satu gejala seperti kelelahan dan sesak napas.

Pada saat pemeriksaan rawat jalan, hanya 12,6 persen penyintas corona yang benar-benar bebas dari gejala apapun. Ada sekitar 44,1 persen penyintas corona yang mengalami penurunan kualitas hidup. 27,3 persen mengalami nyeri sendiri dan 21,7 persen alami nyeri dada.

Studi tersebut menunjukkan ada kemungkinan jalannya pemulihan untuk mereka yang terinfeksi corona, kemudian sembuh membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih secara total. Mereka yang sudah sembuh dari corona perlu tetap diawasi dan membuat janji temu dengan dokter untuk memeriksa perkembangan lanjutan kesehatannya.

Selain gejala fisik, ternyata penyintas corona juga kerap mengalami gejala emosional. Masalah emosional dapat meningkat untuk mereka yang pulih dari COVID-19, karena sebelumnya mereka menghabiskan waktu di rumah sakit.

Pengalaman ini bisa jadi memicu trauma, mengingat rasa sakit sebelumnya ataupun ketakutan akan mengalami rasa sakit yang sama. Makanya tidak heran kalau gejala lain yang dialami usai sembuh dari virus corona juga mencakup kelelahan, kebingungan, dan ketidakjelasan mental.

Penanganan Gejala Usai Pulih dari Corona

Kapankah pemulihan total bisa diperoleh? Tidak ada yang pasti. Bisa saja buat sebagian orang paru-parunya akan pulih, tetapi buat yang lainnya gejala akan bertahan lebih lama bahkan tidak bisa sembuh total.

Salah satu tolok ukurnya adalah studi New England Journal of Medicine 2011 terhadap 109 pasien di Kanada yang telah dirawat karena sindrom gangguan pernapasan akut, atau ARDS, jenis gagal paru-paru yang menimpa banyak terinfeksi COVID-19.

Lima tahun kemudian, sebagian mereka telah mendapatkan kembali fungsi paru-parunya, tetapi masih berjuang dengan masalah fisik dan emosional. Di satu sisi, penyintas corona dengan rentang usia lebih muda memiliki tingkat pemulihan fisik yang lebih besar ketimbang yang usianya lebih tua.

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk penanganan gejala setelah sembuh dari COVID-19? Para profesional medis menyarankan untuk tetap melakukan pemeriksaan medis secara berkala, sehingga penyintas corona bisa mendapatkan solusi medis yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.

Menerapkan pola hidup sehat, latihan pernapasan, dan manajemen stres adalah langkah yang tepat untuk penanganan gejala usia sembuh dari virus corona. Para penyintas corona juga butuh dukungan dari lingkungan untuk menghadapi stigma-stigma ataupun ketakutan-ketakutan yang tak mendasar kalau mereka bisa menulari orang-orang lainnya. (halodoc)