BALANGANEWS, KOTAWARINGIN TIMUR – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, bersama jajaran pejabat struktural Lapas, meninjau lahan kosong di belakang area Lapas.
Lahan tersebut rencananya akan dikelola oleh warga binaan sebagai bagian dari program ketahanan pangan.
Meldy Putera menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu dari 13 program akselerasi yang diinisiasi oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Tujuannya adalah memberdayakan warga binaan dengan keterampilan baru, yang bisa bermanfaat setelah mereka selesai menjalani masa hukuman.
“Salah satunya adalah memanfaatkan lahan kosong untuk kegiatan pertanian, yang juga berperan dalam mendukung ketahanan pangan,” ujarnya, Senin (11/11/2024).
Meldy Putera menambahkan harapan bahwa program ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilan para warga binaan, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan lokal di Sampit.
“Pemanfaatan lahan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan, sekaligus memberikan keterampilan baru yang berguna setelah mereka selesai menjalani masa hukuman,” ujar Meldy.
Lahan yang akan digunakan untuk kegiatan bercocok tanam ini nantinya akan dikelola secara intensif oleh warga binaan dengan dukungan penuh dari pihak Lapas.
Selain memperkuat ketahanan pangan, lanjut Meldy, program ini juga menjadi bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang lebih baik bagi para warga binaan.
“Dengan adanya langkah ini, Lapas Kelas IIB Sampit berharap program ketahanan pangan dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi warga binaan serta masyarakat sekitar,” pungkasnya. (asp)