Dinilai Pro Rakyat, Petani Rotan Desa Tinduk Kotim Dukung Sugianto-Edy

Orasi Politik : Cawagub H Edy Pratowo sedang menyampaikan orasi politik di tengah warga Desa Tinduk, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim, Selasa (17/11/2020).

BALANGANEWS, KOTAWARINGIN TIMUR – Warga Desa Tinduk, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengaku akan memberikan dukungannya kepada pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalteng Sugianto Sabran-Edy Pratowo.

Dukungan warga Desa Tinduk ini tersirat saat Cawagub Kalteng H Edy Pratowo berkunjung ke desa tersebut bersama tim kampanye Sugianto-Edy, di Kabupaten Kotim, Selasa (17/11/2020).

Dalam pertemuan terbatas dengan puluhan warga Desa Tinduk, warga mengajukan sejumlah permohonan antara lain agar dibantu perbaikan Masjid dan Musala serta meminta perhatian pengembangan pertanian rotan dan perkebunan di desa tersebut.

“Kami mengharapkan perhatian Pak Sugianto-Edy Pratowo bagi warga desa kami yang rata-rata petani, pekebun, dan pengrajin rotan. Kami yakin Pak Sugianto-Edy Pratowo akan memberikan perhatian melalui program pembangunan pro rakyat,” kata Samsudin, salah seorang warga Desa Tinduk.

Menanggapi permintaan warga, Cawagub Edy mengatakan akan mencatat semua permohonan warga yang dikunjunginya. Edy mengaku telah banyak menerima permohonan warga di setiap dusun dan desa yang dikunjunginya dalam kegiatan kampanye.

“Insyaallah, Bapak, Ibu, jika saya dan Pak Sugianto diberikan kepercayaan memimpin Kalteng, semua permohonan warga akan kami penuhi dan tentu disesuaikan dengan kemampuan daerah,” kata Edy.

Dalam orasi politiknya dihadapan warga Desa Tinduk, Cawagub bersuku Jawa yang fasih berbahasa Banjar ini juga mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat Kalteng di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu Sugianto dan Edy Pratowo bertekad untuk mewujudkan Kalteng menjadi lumbung pangan nasional.

“Pandemi ini mengganggu perekonomian kita semua, hingga berdampak kepada penghasilan bapak dan ibu sekalian. Namun tidak hanya di daerah dan Negara kita saja, tapi juga berlaku di Negara lain, semua terkena dampaknya,” sebut Edy.

Edy memberi contoh Negara yang juga terdampak pandemi adalah Vietnam dan Thailand. Dua Negara ini, kata Edy adalah pengekspore pangan dunia, namun karena pandemi mereka menghentikan ekspore pangan keluar negeri untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri.

Alhamdulillah, ungkap Edy, di bawah kepemimpinan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Provinsi Kalteng telah ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai salah satu lokasi lumbung pangan nasional untuk menghadapi krisis pangan yang diramalkan FAO.

“Sebab itu saya dan Pak Sugianto bertekad untuk mengawal program lumbung ketahanan pangan nasional hingga benar-benar berhasil dan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Kalteng,” tegas Edy Pratowo. (nor)