Atasi Kerusakan Jalan, DPRD Kalteng Dorong Regulasi Kendaraan Berat

Anggota DPRD Kalteng, Asdy Narang

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menyikapi kerusakan parah di jalan Tumbang Samba-Kasongan, Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Asdy Narang, mengajukan usulan regulasi khusus untuk kendaraan berat yang melintas di jalur tersebut.

Usulan ini muncul setelah keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan yang disebabkan oleh kendaraan bermuatan berat yang melebihi kapasitas jalan.

Jalur Tumbang Samba-Kasongan, yang menjadi penghubung penting antar kecamatan di Kabupaten Katingan, kini dalam kondisi memprihatinkan. Asdy menilai, jalan yang sempit dan tidak dirancang untuk beban berat menjadi cepat rusak akibat seringnya dilewati kendaraan besar.

“Ini menjadi perhatian serius, karena kendaraan berat yang sering melintas menyebabkan jalan cepat rusak, dan akhirnya berdampak pada kenyamanan serta keselamatan pengendara lain,” ujarnya, Senin (20/1/2025).

Menurutnya, aspirasi masyarakat yang mengalami langsung dampak kerusakan ini perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan konkret.

Selain merusak infrastruktur, kehadiran kendaraan berat juga meningkatkan polusi udara dan kebisingan di sepanjang jalur tersebut.

“Sudah saatnya pemerintah daerah menetapkan aturan yang lebih tegas, termasuk pembatasan jenis dan ukuran kendaraan yang boleh melintas di jalur tersebut,” tegasnya.

Asdy menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah daerah, Dinas Perhubungan, dan Kepolisian untuk menegakkan aturan tersebut dengan efektif.

Langkah ini dianggap penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan perawatan jalan dilakukan secara berkala.

“Kita tidak ingin jalan yang sudah rusak ini semakin parah. Pemerintah perlu segera mengambil langkah tegas untuk mengatur dan membatasi akses kendaraan berat, serta memastikan pemeliharaan jalan dilakukan secara berkala,” tambahnya.

Namun, ia juga mengingatkan agar kebijakan yang diterapkan tidak menghambat aktivitas masyarakat lokal yang bergantung pada jalan tersebut untuk kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap solusi yang diambil tidak hanya mengatasi masalah kerusakan jalan, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara kelancaran transportasi dan keselamatan masyarakat,” tandasnya. (asp)