Relokasi Jadi Salah Satu Strategi Atasi Kebakaran di Permukiman Padat Palangka Raya

Picture3
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Lonjakan kasus kebakaran di Kota Palangka Raya, khususnya di kawasan permukiman padat, mendorong DPRD bersama instansi terkait menyiapkan langkah jangka panjang untuk meminimalkan risiko. Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah relokasi warga dari wilayah rawan kebakaran.

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, menegaskan bahwa pihaknya bersama Dinas Sosial terus menyalurkan bantuan tanggap darurat bagi warga terdampak kebakaran. “Kami akan memastikan bantuan yang sifatnya mendesak dapat segera tersalurkan, sehingga korban bencana mendapatkan penanganan cepat,” ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Selain penanganan darurat, Jati mendorong dinas teknis terkait untuk bergerak cepat memberikan dukungan langsung di lapangan, mulai dari pemadaman api, perbaikan fasilitas umum, hingga pendataan kebutuhan warga terdampak.

Ia menambahkan, upaya jangka panjang perlu dilakukan untuk mencegah kebakaran berulang. Salah satunya melalui sosialisasi rutin tentang pencegahan kebakaran, peningkatan sarana dan prasarana, serta pembentukan posko siaga kebakaran di tingkat kelurahan.

“Koordinasi lintas instansi sangat penting. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, kita bisa membangun kesadaran kolektif agar warga lebih siap menghadapi potensi bencana,” tegas Jati.

Langkah relokasi, menurutnya, akan menjadi opsi terakhir jika mitigasi di lokasi rawan dinilai tidak cukup aman. Namun, DPRD menekankan bahwa setiap tindakan harus melibatkan partisipasi warga agar prosesnya berjalan transparan dan adil.

Dengan strategi terpadu ini, diharapkan risiko kebakaran di Palangka Raya dapat ditekan, sekaligus meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat di kawasan padat penduduk. (yudi)