Balanganews, Palangka Raya – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan sistem transaksi digital yang saat ini terus diperluas oleh pemerintah kota, khususnya melalui implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Ia menilai, digitalisasi pembayaran bukan lagi opsi, melainkan kebutuhan baru masyarakat dan pelaku UMKM dalam mengikuti arah perkembangan ekonomi non-tunai.
“Terobosannya bagus. Tapi kita juga harus pastikan infrastruktur sinyal, akses internet, dan pemahaman pedagang kecil sudah siap, supaya kebijakan ini tidak timpang,” kata Yudhi, Rabu (8/10/2025).
Yudhi menyoroti masih adanya kesenjangan literasi digital di level pasar tradisional. Menurutnya, pelaku usaha mikro dan pedagang lokal perlu mendapat pendampingan lebih intens agar mampu mengoperasikan sistem pembayaran digital secara mandiri.
Ia juga mendorong peran aktif perbankan dalam memperluas ekosistem digital di Palangka Raya, mulai dari pemasangan fitur QRIS hingga program edukasi lapangan yang menjangkau pasar, kios, dan sentra UMKM.
“Kolaborasi lintas sektor ini penting. Jangan hanya pasang alat, tapi pastikan dimanfaatkan, jangan sampai pedagang kecil hanya jadi penonton perubahan,” tegasnya.
Menurut Yudhi, keberhasilan digitalisasi transaksi harus memberikan dampak nyata pada penguatan ekonomi rakyat, bukan sekadar modernisasi teknis. Ia berharap, perluasan layanan non-tunai mampu membuat UMKM tetap kompetitif serta tidak tertinggal dalam arus transformasi keuangan daerah.
“Digitalisasi harus jadi alat akselerasi ekonomi rakyat, bukan hambatan baru. Kalau edukasi dan infrastruktur diperkuat, UMKM kita pasti bisa tumbuh bersaing,” pungkasnya. (yud)










