MUARA TEWEH – Jumlah pasien muntaber yang dirawat di RSUD Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, selama Oktober 2019 meningkat drastis 100 persen lebih. Peningkatan terutama pada balita.
“Jumlah pasien muntaber khususnya balita meningkat drastis selama Oktober 2019, pada September tercatat 45 pasien , sedangkan Oktober menjadi 94 pasien,” kata Direktur RSUD Muara Teweh Dwi Agus Setijowati melalui Humas RSUD Muara Teweh Agus Redha, Selasa (15/10/2019).
Hampir semua pasien muntaber tersebut, sebut Dwi, adalah bayi yang berusia di bawah lima tahun. “Hanya satu pasien dewasa di ruang Tulip,” katanya.
Dijelaskan, pasien muntaber yang dirawat itu berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Barito Utara.
Akibat peningkatan pasien yang cukup drastis itu, pihak RSUD Muara Teweh harus menyediakan tempat tidur ekstra di selasar, karena ruang rawat inap Mawar Kelas III dan II penuh.
“Pagi ini 10 pasien muntaber di ruang kelas III diperbolehkan pulang. Tersisa sembilan orang yang masih dirawat,” seorang petugas medis di Lantai IV RSUD Muara Teweh menambahkan.
Bagi pasien muntaber yang harus menjalani rawat inap di ruang Mawar Kelas II, karena Kelas III penuh tidak dikenakan biaya tambahan.
Mereka membayar sesuai tarif BPJS untuk Kelas III. Begitu pula bagi pasien pemegang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) tak dipungut biaya.
“Anak saya sudah dirawat dua hari dua malam, karena terserang muntaber. Usianya 10 bulan. Saya disuruh segera membawa ke Muara Teweh, karena kalau terlambat bisa berbahaya. Kami datang dari Benao, Kecamatan Lahei Barat,” kata warga bernama Sudharto. (ant/ari)
Leave a Reply