Jaga Ketahanan Ekonomi dengan Kebun Mandiri

jubair arifin
Anggota DPRD Kalteng, Jubair Arifin

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kondisi Pandemi Covid-19 saat ini memaksa orang untuk mengurangi aktivitas di luar. Hal itu tentu saja mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat, sehingga diperlukan upaya-upaya kreatif untuk menganggulanginya.

Menurut Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Jubair Arifin salah satu cara untuk menjaga ketahanan ekonomi maupun pangan adalah dengan berkebun. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan tidur mengembangkan perkebunan secara mandiri.

Dikatakan Jubair, berkebun merupakan solusi untuk mengisi kegiatan sehari-hari dengan aktivitas yang sederhana. Kendati demikian, mengembangkan kebun mandiri juga mampu menjadi usaha yang menjanjikan, terutama di masa pandemi Covid-19.

“Apabila masyarakat memiliki lahan kosong, masyarakat bisa mencoba mengembangkan kebun mandiri dengan menanam buah-buahan. Karena usaha perkebunan bisa menjadi usaha primadona, mengingat mengembangkan kebun secara mandiri merupakan bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan,terutama dimasa pandemi Covid-19,” kata Jubair, Jumat (27/8/2021).

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Lamandau dan Sukamara ini juga mengatakan selama pandemi Covid-19 melanda dunia tanpa terkecuali Bumi Tambun Bungai, ia mulai secara serius merawat kebun, dengan beberapa tanaman buah yang sedang ditekuninya.

“Saya sendiri juga ikut mengembangkan kebun mandiri selama masa pandemi Covid-19 dan saya lebih fokus pada buah-buahan seperti Cempedak, Alpukat, Kelapa dan sekarang juga menekuni perkebunan Kurma kualitas F1 yang di datangkan langsung dari Negara India, karena kualitas bibitnya lebih terjamin dan buahnya besar serta rasanya manis,” ujarnya.

Selain itu, sambung Jubair, bibit dari India lebih cepat berbuah yaitu dalam kurun waktu 3 tahun, di bandingkan dari Arab jenis Major yang baru bisa berbuah pada usia  6-7 tahun. Sedangkan untuk jenis Cempedak, Alpukat dan Kurma yang ia tanam beberapa waktu yang lalu, saat ini ada beberapa pohon yang sudah mulai berbuah dan untuk kelapa sudah tumbuh subur sekitar tinggi orang dewasa.

“Alpukat, Cempedak, Kelapa dan Kurma pangsa pasarnya masih sangat bagus. Apalagi di areal penanaman jenis tanaman keras, masih bisa ditanami sayuran dan jenis lainya, sembari menunggu hasil dari tanaman keras. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang punya lahan, tidak perlu luas. Manfaatkan itu dengan sebaik-baiknya. Karena hasilnya pasti dinikmati suatu saat nanti,” pungkas anggota Komisi IV itu. (ari)