Atasi Stunting, Ini yang Dilakukan Pemprov Kalteng

17cfa1fb 9528 4bc7 8164 b17639ef1ee0

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah () pada tahun 2022 sebesar 26,9 persen. Angka ini mengalami penurunan 0,5% dari tahun 2021 sebesar 27,4 persen. Dengan angka ini, Kalteng menempati peringkat ke-11 tertinggi di Indonesia.

Upaya percepatan penurunan stunting melalui implementasi 5 Pilar Strategi (STRANAS) memerlukan kerja keras dan sinergisitas semua pihak, sehingga target prevalensi stunting 15,38 persen dapat dicapai di tahun 2024.

Sebagaimana arahan Ketua Tim Penggerak Ivo , Ketua Dharma Wanita Persatuan () Provinsi Kalteng Anitha melakukan kegiatan Kunjungan Program Orang Tua Asuh Posyandu ke Desa Mangkahui, Panuut, dan Penyang, , Kabupaten , Sabtu (22/7/2023).

ADE S

Ketua DWP Provinsi Kalteng, Anita Nuryakin berkesempatan menyerahkan bantuan Sembako dan bantuan dana untuk pemenuhan makanan bergizi bagi anak-anak beresiko stunting. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada orang tua dan Kader Posyandu.

Dalam sambutannya, Anitha Nuryakin mengungkapkan, seluruh Ketua DWP di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng akan terjun ke 14 kabupaten/kota untuk turut menjalankan program penanganan stunting.

“Kita sama-sama menangani masalah stunting. Mudah-mudahan dengan arahan dari Ibu Gubernur (Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng), 14 kabupaten/kota dapat menurunkan angka stunting,” harapnya.

Anitha juga berharap Kader Posyandu dapat menjadi kepanjangan tangan dari Dharma Wanita sebagai orang tua asuh.

“Kader diharapkan memberikan asupan gizi kepada anak stunting, setiap bulan ditimbang dan dilaporkan perkembangannya mulai bulan ini sampai November,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ketua DWP Provinsi Kalteng tersebut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait di Kabupaten Murung Raya atas usaha dalam penanganan stunting.