BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora Kalimantan Tengah, resmi mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden 2024.
“Kenapa kami secara resmi mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden 2024, tentunya Prabowo Subianto sosok yang dipercaya dan bisa diandalkan. Selain itu juga beliau dapat dipercaya mencakup integritas, kejujuran, karakter, sedangkan bisa diandalkan artinya memiliki kapasitas dan kompetensi,” ucap Ketua DPW Gelora Kalteng, Elyas, di hadapan awak media, Senin (31/7/2023).
Selain itu juga, Prabowo kuat maksudnya antara lain kuat fisiknya, kuat ilmunya, kuat karakternya atau dengan bahasa di ayat yang lain adalah orang yang punggungnya kuat memikul beban.
“Dalam Islam pemimpin menggunakan istilah Al ‘ajir. Karena pemimpin itu dalam bahasa demokrasi
adalah orang yang kita pilih untuk mengurus urusan kita (rakyat), lalu kemudian kita menggajinya, meng-cover seluruh kebutuhan hidupnya supaya dia full time mengurus kehidupan kita (rakyat),” tambahnya.
Kemudian yakni relevan dengan zaman yang diartikan pihaknya pada waktu orang memilih pemimpin dalam perspektif agama, orang tidak memilih yang sempurna pada dasarnya tetapi orang memilih yang tepat. Jadi tidak memilih yang sempurna tapi yang tepat, yang tepat dengan situasinya. Jangan mencari orang yang sempurna diantara capres-capres yang ada. Tetapi cari siapa yang paling tepat situasinya dengan kondisi kita saat ini.
“Untuk kriteria yang selanjutnya adalah capres bukan proxy negara lain, dalam artian jangan ada pemimpin yang akan menjadikan Indonesia sebagai medan tempur negara lain. Kemudian kriteria yang keempat adalah mampu antisipasi krisis global atau krisis geopolitik,” lanjutnya.
Kriteria yang mampu atasi krisis lingkungan dan krisis ekonomi. Di luar dari ancaman perang ini juga punya masalah lainnya yaitu krisis lingkungan dan krisis ekonomi. Situasi global yang tidak pasti berefek pada putaran ekonomi yang tidak menentu dan berujung krisis ekonomi. Krisis ekonomi ini mencakup krisis pangan dan juga krisis energi.