Warga Pelantaran Hadang Preman Bayaran Usai Masuk Kebun Sengketa

WhatsApp Image 2023 08 14 at 2.52.02 PM
Puluhan masyarakat Desa Pelantaran ketika berjaga di depan kebun, Minggu (13/8/2023) malam

BALANGANEWS, – Konflik kembali pecah di , Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten , Minggu (13/8/2023). Puluhan masyarakat Desa Pelantaran berjaga di depan kebun yang kini masih bersengketa antara Lawrence dan Acen alias .

Hal ini disebabkan adanya puluhan pria yang diduga preman bayaran datang ke wilayah tersebut dan masuk ke dalam kebun sambil membawa senjata tajam.

Sugianto, salah satu warga mengatakan warga yang diperkirakan berjumlah 50 orang melakukan penjagaan di depan kebun lantaran resah usai puluhan pria datang dan masuk ke dalam tersebut sambil membawa senjata tajam jenis .

Tindakan tersebut kemudian menyulut amarah dari masyarakat yang seakan tidak menghargai warga sekitar dan melakukan unjuk kekuatan.

Dalam penjagaan yang dilakukan malam tersebut, seluruh perwakilan dari masyarakat Desa Pelantaran datang.

“Masyarakat sini marah, datang bawa senjata tajam seperti unjuk kekuatan. Apalagi ada puluhan orang yang masuk ke dalam kebun,” ujarnya, Senin (14/8/2023) dini hari.

Ia menerangkan, puluhan pria diduga preman bayaran tersebut datang pada sore hari dibawa oleh Hok Kim alias Acen.

Padahal seperti diketahui, saat ini kebun tersebut masih dalam sengketa dan proses banding oleh pihak Alpin Lawrence di Tinggi.

Ia menegaskan manusia beradab pasti akan permisi dulu dengan masyarakat sekitar jika akan melaksanakan aktivitas, khususnya di Desa Pelantaran.

Sejauh ini masyarakat Desa Pelantaran telah patuh dengan menghormati yang tengah berlangsung dengan tidak melaksanakan aktivitas di kebun.

“Masyarakat masih memungkinkan untuk bisa menerima Acen asalkan tidak membawa preman bayaran dari luar wilayah Cempaga Hulu. Tolong hargai masyarakat setempat,” ungkapnya.

Senada, Ketua RT 08 Desa Pelantaran, Arbani, menuturkan jika masyarakat merasa terganggu dengan aktivitas yang dilakukan oleh puluhan pria yang diduga preman bayaran tersebut.

Selain mengusik ketenangan dari masyarakat di Desa Pelantaran, keberadaan mereka juga turut meresahkan masyarakat.

“Kita berharap kepolisian dapat bertindak melakukan pengusiran kepada pihak-pihak yang meresahkan masyarakat Desa Pelantaran,” pungkasnya. (yud)