Mahasiswa UPR Dipukul Saat Demo Rektorat, Korban Minta Usut Tuntas

908FCEFE C361 4D8D 9B26 B39FDDAC787E

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Tindakan represif dialami oleh mahasiswa saat melakukan aksi demonstrasi di Rektorat Universitas Palangka Raya (UPR), Jumat (8/9/2023).

Aksi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa Universitas Palangka Raya dari berbagai Fakultas tersebut menyampaikan tuntutan terkait dengan fasilitas kampus, pungutan liar dan berkaitan dengan anggaran.

Salah satu mahasiswa yang juga peserta aksi yang menjadi salah satu korban pemukulan oleh salah satu oknum yang diduga orang rektorat UPR menceritakan kronologi hingga terjadi aksi represif berupa pemukulan.

“Kami menunggu Pak Rektor panas-panas lebih dari 1 jam. Jadi kami mencoba masuk ke gedung rektorat, itukan gedung kita juga, kita juga tidak akan berbuat yang aneh-aneh, hanya ingin menemui rektor. Tapi ketika saya maju saya dicekik di bagian rahang saya oleh satpam kampus,” ungkap peserta yang tidak mau disebutkan namanya.

Ia melanjutkan, awalnya ia berusaha untuk melerai, tapi bebernya, ada bapak yang baju merah dan baju hitam memakai nametag yang melayangkan tangan dan mengenai tepat wajah kanan mahasiswa.

“Padahal kami berusaha membantu mereka mengamankan massa yang panas, tapi kenapa mereka yang tersulut emosi, layaknya preman dan bahkan sempat menantang untuk maju untuk saling pukul,” jelasnya.

Dirinya menyanyangkan aksi pemukulan yang dilakukan terhadap mahasiswa selaku massa aksi.

“Apakah wajar mereka melayangkan pukulan untuk mengamankan mahasiswa? Aku rasa hal itu tidak pantas,” tegasnya.

Selain itu, mahasiswa selaku korban pemukulan meminta oknum premanisme yang jelas terekam saat itu harus dicari tahu identitasnya, agar jelas apakah oknum tersebut memang bagian dari orang rektorat Universitas Palangka Raya atau tidak.

“Karena ada salah satu bapak-bapak mengatakan yang memukul kalian bukan pihak rektorat. Lalu siapa beliau? Kenapa bisa ada di lokasi dan melakukan tindakan seperti demikian, saya rasa perlu dipertanyakan dengan keras akan hal itu,” bebernya.

Kemudian, dirinya juga yang kena sasaran pukulan dari oknum tersebut sangat tidak terima dengan tindakan itu, dan menginginkan pihak Rektorat UPR dengan cepat mencari oknum tersebut.

“Tindak tegas oknumnya di depan kami dan meminta maaf secara terbuka kepada seluruh massa aksi,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Palangka Raya, Prof Salampak menanggapi adanya pemukulan tersebut, ia sangat menyayangkan akan kejadian tersebut.

“Kita sangat menyangkan kejadian tersebut, kita menyesal. Tapi kita akan panggil dan proses, sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkapnya. (asp)