BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebutkan, bahwa Palangka Raya mengalami inflasi tertinggi di wilayah Kalimantan pada Oktober 2023.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kalteng, Akhmad Tantowi mengatakan, berdasarkan perkembangan indeks harga di 12 kota amatan wilayah Kalimantan pada Oktober 2023 terdapat sepuluh kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di Palangka Raya sebesar 0,63 persen, sedangkan deflasi tertinggi tercatat di Tarakan sebesar 0,13 persen,” ucap Tantowi di dalam konferensi pers di Ruang Vicon BPS Kalteng, Rabu (1/11/2023).
Dirinya menyebutkan, meski mengalami inflasi tertinggi pada bulanannya, tetapi inflasi Palangka Raya secara YoY (tahunan) masih rendah secara nasional.
Tantowi menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi tinggi di wilayah Palangka Raya pada Bulan Oktober 2023, seperti adanya kenaikan harga beras, ayam ras, cabe rawit, dan bensin.
“Kalau kita lihat komoditasnya ada beberapa yang cukup tinggi, yang pertama beras, cabe rawit. Sementara untuk lima besarnya baik di Palangka Raya maupun di Sampit itu hampir sama cuma beda urutan saja. Jadi lima besar itu beras, cabe rawit, daging ayam ras, bensin dan ikan nila,” ungkapnya.
Tantowi menjelaskan, berdasarkan survei yang pihaknya laksanakan ada faktor lain juga yang menyebabkan inflasi di Palangka Raya, seperti adanya perbaikan jalan di perbatasan Pulang Pisau dan Palangka Raya sehingga menghambat jalur distribusi.
“Perbaikan jalan ini mempengaruhi jalur distribusi terutama barang-barang yang berasal dari Kalimantan Selatan sehingga menjadi terlambat. Dengan terhambat ini kan menambah biaya tranportasi sehingga untuk beberapa barang dan komoditas dari sana mengalami kenaikan yang cukup tinggi,” tandasnya. (asp)
