BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalteng, Muhammad Muis mengharapkan agar bahasa Dayak Siang agar terus digunakan oleh penuturnya, terutama masyarakat dari Kabupaten Murung Raya.
Hal tersebut dilakukan agar bahasa Dayak Siang terus ada. Karena saat ini menurut sumber dari Balai Bahasa, Bahasa Dayak Siang saat ini sudah mulai tidak digunakan oleh penggunaannya di beberapa Desa di Murung Raya.
“Menjadi catatan kami Bahasa Siang yang berasal dari daerah Murung Raya, berada di lima desa yang seharusnya menggunakan Bahasa Siang, sekarang sudah ada 2 Desa yang sama sekali tidak menggunakan bahasa Siang,” kata Muis, Kamis (23/11/2023).
Dengan adanya kejadian itu, kata Muis, menjadi kekhawatiran bersama mengenai keberlanjutan bahasa Dayak Siang. Ia berharap bahasa Dayak Siang itu terus digunakan walaupun di 2 Desa itu sudah ada kemungkinan akan punah, yang diperkirakan karena generasi muda malu menggunakan bahasa tersebut.
“Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari daerah tersebut adalah dikarenakan generasi muda nya yang malu menggunakan bahasa daerah dan lebih banyak menggunakan Bahasa Indonesia,” beber Muis.
Selain bahasa Dayak Siang, Muis membeberkan sudah ada bahasa Paku yang ada di Barito Timur yang penuturnya sangat sedikit sekali di Kalteng.
“Balai Bahasa Kalteng berharap tidak terjadi lagi 13 kabupaten dan 1 kota ada bahasa-bahasa yang menuju ambang kepunahan,” ujarnya.
Tambah Muis, sejatinya 26 bahasa daerah di Kalimantan Tengah ini masih dalam kondisi baik, dan digunakan secara baik oleh para penuturnya.
“Saya mengajak dan mengimbau agar masyarakat merasa bangga dan tidak merasa malu jika menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Bahasa daerah adalah salah satu bentuk kebudayaan dan kalau bahasa daerah itu punah maka kebudayaan juga akan punah,” tandasnya. (asp)