Dekan FEB UPR Meninggal Dunia, Dikenal Sosok yang Humble

Professor Danes Jaya Negara (ist)

, PALANGKA RAYA – Dekan Fakultas (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR), Profesor Danes Jaya Negara menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (5/2/2024).

Salah satu dosen FEB UPR yang juga Ketua Pengurus Koperasi CU Betang , Rita Sarlawa turut mengucapkan duka cita yang mendalam. Ia menilai sosok almarhum merupakan sosok yang humble dan visioner.

“Profesor Danes sosok pemimpin yang humble, mengayomi dan visioner, hobby menyanyi dan membuat ,” ucapnya kepada media, Senin (5/2/2024).

Dirinya menganggap, sosok Profesor Danes merupakan sosok yang visioner saat menjadi Dekan FEB UPR. Dimana saat ini FEB UPR mempunyai program S3 Manajemen dan S2 Akuntansi.

“Visioner dalam arti membangun FEB UPR lebih maju sehingga sekarang, FEB UPR mempunyai program S3 Manajemen dan S2 Akuntansi. Itu lah visi dan misi beliau ketika kampanye waktu itu, sekarang terbukti. Beliau menginginkan FEB UPR maju dan unggul untuk kalteng lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi yang juga Dosen FEB UPR, Fitria Husnatarina menilai sosok Professor Danes merupakan sosok pejuang.

“Beliau selalu ingin mematahkan pakem-pakem terkait hal-hal akademis, terkait ketertinggalan, keterbelakangan beliau pasti patahkan, misalnya kalau orang katakan susah untuk alumni UPR di zaman beliau dulu untuk melanjutkan ke Gajah Mada, beliau tidak tunduk dengan mitos-mitos begitu, kemudian lanjut S-3 di gajah mada dan kemudian dengan cepat orang mengatakan begitu lulus dan bekerja lagi susah untuk menjadi guru besar, bagi beliau tidak,” jelasnya.

Ia juga menilai, sosok Prof Danes merupakan sosok pejuang yang mungkin dalam level-level pekerjaan tertentu, beliau semacam energinya gak habis untuk bekerja.

Fitria Husnatarina juga mengungkapkan, Prof Danes merupakan salah satu senior yang sama-sama alumni dari Universitas Gajah Mada (UGM) tingkat doktor sama dengan dirinya.

“Dia sosok pejuang dan karena beliau biasa untuk mematahkan doktrin stereotif yang beredar dan beliau bisa membuktikan itu, beliau cerdas, beliau sangat fasih berpuisi, menciptakan puisi, menyukai musik, bisa bernyanyi dan talent art talent-nya jalan,” ujarnya.

Selain itu, dirinya merasa kehilangan sosok Prof Danes. Ia menyampaikan, terimakasih atas pengabdian di dalam dunia pendidikan.

“Respek untuk beliau, terima kasih bapak almarhum Danes Jaya Negara untuk semua pengabdian dalam dunia pendidikan di manapun pernah mengabdi, terimakasih untuk sebuah legacy bagaimana konsep pengabdian itu yang bapak sampaikan, dan bagaimana pengingat-pengingat kami tidak akan lekang oleh waktu tentang siapa dan bagaimana karakter bapak sebenarnya,” katanya.

Sementara itu, salah satu alumni FEB UPR, Aspiani mengenal sosok Danes merupakan sosok yang baik dan ramah dengan mahasiswa.

“Beliau orang baik. Saat ketemu beliau, beliau orang asik, dan dengan mahasiswa sering menyapa. Saya turut berduka cita. Semoga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan beliau almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah,” ungkapnya.

Selain dikenal sebagai akademisi, sosok Professor Danes Jaya Negara juga dikenal sebagai tokoh Dayak. Ketua Pemuda Tanah Dayak (PETADAK), Sendariyanto D. Main menyampaikan turut berduka cita.

“Professor Danes Jaya Negara merupakan tokoh Dayak yang pernah berjuang untuk Dayak di aksi Gerakan Dayak Nasional pada tahun 2019, yang membuahkan hasil dari point tuntutan tersebut yang menuntut hak putra putri Dayak ikut duduk di kabinet NKRI ketika Maja di Istana Merdeka Presiden RI, dan yang ikut duduk di kabinet bapak dan bapak Fajroel Fadjroel Rachman,” katanya.

Melansir dari situs datadikti, Danes Jaya Negara saat ini sudah menyandang status Profesor. Dalam riwayat pendidikan, ia mendapatkan ijazah S1 di UPR pada tahun 1986 dengan gelar akademik SE.

Kemudian, gelar S2 nya didapat pada tahun 1994 di Universitas Gajah Mada, dengan gelar akademik M.Si. Dan untuk gelar S3, juga didapat di UGM dengan gelar akademik Dr pada tahun 2002. (asp)