BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo, mengharapkan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalteng agar membantu pengusaha untuk melakukan inovasi.
Hal itu merespon tuntutan di dalam dunia usaha yang saat ini persaingannya sangat kompetitif.
“Keberadaan IWAPI sangat dibutuhkan dalam upaya untuk melakukan inovasi, perbaikan manajemen dan mampu melihat peluang sehingga dapat eksis dan berkembang, sehingga ini menuntut kita harus kreatif dan inovatif,” ujar Wagub.
Hal tersebut disampaikannya pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II DPD IWAPI Provinsi Kalteng, di Aula Jayang Tingang (AJT) Lantai I, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (17/7/2024).
Wagub menyambungkan, bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah.
“UMKM memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Untuk itu, Edy Pratowo mengharapkan kegiatan Rakerda II IWAPI Kalteng ini akan menghasilkan rumusan-rumusan program kerja yang strategis dan berdaya guna bagi kemajuan organisasi IWAPI dan khususnya bagi kemajuan UMKM di Kalteng.
“Saya juga berharap IWAPI Kalimantan Tengah dapat bersinergi dengan berbagai stakeholders, termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk membangun Kalimantan Tengah Makin Berkah,” harap Edy.
Ketua Umum DPP IWAPI, Nita Yudi, menambahkan bahwa IWAPI sudah berjalan 49 tahun yang berada di 34 provinsi, 259 Kabupaten/Kota, dan 1 perwakilan di Malaysia, serta menunggu keputusan Gubernur definitif untuk 4 (empat) provinsi lagi.
“Dengan jumlah anggota lebih dari 30 ribu perempuan pengusaha, 98 persennya adalah UMKM dan 2 persen adalah pengusaha-pengusaha besar termasuk dari Marta Tilaar, Mustika Ratu, dan Wardah,” jelas Nita.
Sementara itu, Ketua DPD IWAPI Kalteng, Asti Rizky Badjuri, mengungkapkan bahwa dalam mempromosikan usahanya ada cara dan latihannya untuk mengoptimalisasi usaha dan produk unggulan yang dimiliki salah satunya melalui pelatihan konten creator.
“Sehingga produk unggulan, jualan atau usaha kita memiliki konsistensi dan kontinuitas,” tandasnya. (asp)