PPI Kalteng Tolak Tindakan Melepas Jilbab Paskibraka saat Pengukuhan

Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Kalteng, Heru Setiawan

, – Sejumlah anggota Pusat yang diketahui melepas jilbab saat pengukuhan menjadi perhatian serius.

Hal ini sangat memprihatinkan, terutama karena beberapa anggota Paskibraka, termasuk Alysia Noreen Ramadhani asal Provinsi Kalimantan Tengah () sebelumnya diketahui mengenakan jilbab saat pemberangkatan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Kalteng, Alysia Noreen Ramadhani mengenakan jilbab saat diberangkatkan, namun pada saat pengukuhan, ia dan beberapa anggota lainnya tidak lagi mengenakan jilbab.

Menyikapi hal ini, pengurus PPI Provinsi Kalteng menyatakan keprihatinan yang mendalam dan menolak keras adanya kebijakan yang memaksa anggota Paskibraka putri untuk melepas jilbab, khususnya bagi mereka yang dalam kesehariannya memang mengenakan jilbab.

juga menduga adanya agitasi atau tekanan terhadap anggota Paskibraka Pusat yang menggunakan jilbab,” ujar Ketua PPI Provinsi Kalteng, Heru Setiawan, pada Rabu (14/8/2024).

Heru menambahkan, anggota Paskibraka sejatinya digembleng di Desa Bahagia, sebuah program yang bertujuan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Namun, dengan adanya pelepasan jilbab ini, PPI Kalteng menilai tindakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

PPI Kalteng mendesak Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka untuk memberikan penjelasan terkait insiden ini.

Mereka menuntut agar BPIP mengklarifikasi apakah memang ada kebijakan yang mengharuskan anggota Paskibraka putri melepas jilbab selama proses pengukuhan, dan jika ada, kebijakan tersebut harus segera dievaluasi.

“PPI Kalteng berharap agar hal ini tidak terulang lagi di masa mendatang, dan setiap anggota Paskibraka dapat menjalankan ibadahnya sesuai keyakinan masing-masing tanpa tekanan,” tutup Heru Setiawan. (asp)