BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya, Chandra mengatakan, bahwa kejadian kebakaran yang marak belakangan ini tidak ada hubungannya dengan cuaca panas yang dirasakan dalam beberapa hari terakhir.
“Selama ini BMKG melihat bahwa cuaca atau iklim panas memang meningkatkan kerentanan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), namun kebakaran yang terjadi belakangan ini tidak secara langsung disebabkan oleh cuaca panas,” ucapnya, Selasa (24/9/2024).
Dalam beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) umumnya akan berawan pada siang hingga sore hari. Sementara itu, malam hingga dini hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah Kalteng.
“Saat ini, Kalteng sedang memasuki musim peralihan dari kemarau ke musim hujan,” tambahnya.
Dalam hal ini tentunya mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan selama cuaca kering. Sebaliknya, ketika musim peralihan menuju musim hujan, masyarakat perlu berhati-hati terhadap hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai petir, kilat, dan angin kencang.
“Waspadai juga dampak bencana seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang yang dapat terjadi akibat hujan lebat,” ungkapnya. (udi)