BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Peringatan Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November menjadi momen penting bagi kebangkitan pendidikan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, menegaskan bahwa kesejahteraan guru dan peningkatan fasilitas pendidikan menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng.
“Pembangunan di bidang pendidikan tidak hanya berfokus pada peserta didik, tetapi juga sarana prasarana dan kesejahteraan guru. Kami mengapresiasi guru-guru yang bertugas di daerah terpencil dengan memberikan tambahan penghasilan khusus sebesar Rp3 juta per bulan, sedangkan guru di perkotaan sebesar Rp2 juta. Selain itu, gaji guru tidak tetap juga dinaikkan menjadi Rp3,2 juta,” ujar Gubernur Sugianto, Senin (25/11/2024).
Pemprov Kalteng, sambung Gubernur, telah mengambil langkah nyata untuk mendukung pendidikan di daerah terpencil.
Pada Jambore Pendidikan sebelumnya, dana BOSDA sebesar Rp12,7 miliar telah disalurkan, termasuk pengadaan 63 unit panel surya senilai Rp6,1 miliar untuk sekolah yang belum terjangkau listrik. Selain itu, Rp3 miliar telah dialokasikan untuk pengadaan akses internet melalui teknologi Starlink.
“Kami berkomitmen agar sekolah di seluruh pelosok Kalteng memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas,” tambahnya.
Untuk mendukung kesejahteraan guru, Pemprov Kalteng juga meluncurkan program pembangunan 5.000 unit Rumah Guru Berkah dengan uang muka nol persen. Program ini diharapkan dapat membantu guru memiliki hunian layak dan nyaman.
“Dalam kunjungan kerja ke daerah, saya banyak menemukan guru yang belum memiliki rumah yang layak. Dengan program ini, kami berharap mereka, sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, dapat hidup lebih nyaman dan sejahtera,” imbuh Sugianto.
Pemprov Kalteng terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru sebagai fondasi pembangunan generasi unggul, sejalan dengan posisi strategis Kalteng yang berdekatan dengan Ibu Kota Nusantara. (asp)