BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki potensi besar untuk mengembangkan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Berdasarkan data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI tahun 2021, luas lahan kakao di Kalteng tercatat mencapai 2.878 hektare, dengan produksi tahunan sebesar 1.557 ton.
Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng, Rizky Ramadhana Badjuri, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memaksimalkan potensi kakao ini.
Menurutnya, berbagai langkah strategis perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing komoditas ini di pasar lokal maupun global.
“Pendampingan teknis bagi petani, peningkatan akses pasar, dan pembangunan infrastruktur seperti fasilitas penyimpanan hasil panen adalah langkah prioritas yang harus segera diwujudkan,” ujar Rizky, Rabu (18/12/2024).
Pemerintah Provinsi Kalteng di bawah arahan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan, termasuk kakao.
Rizky menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan program pelatihan bagi petani, distribusi bibit unggul, dan kerja sama dengan koperasi lokal untuk memperluas jaringan pemasaran.
“Kakao tidak hanya berpotensi meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga mampu menciptakan peluang kerja baru di sektor pengolahan pascapanen dan perdagangan,” tambahnya.
Rizky optimistis jika seluruh pihak berkolaborasi, kakao dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru di Kalimantan Tengah. Fokus pada keberlanjutan, efisiensi, dan inovasi akan menjadi kunci dalam memanfaatkan potensi lahan yang belum tergarap secara optimal.
“Kami akan terus mendukung pengembangan kakao untuk menciptakan peluang kerja lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Rizky. (asp)