BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni sekaligus memasuki Bulan Bung Karno, Anggota Komisi XII DPR RI yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah (Kalteng), Sigit K. Yunianto, menegaskan pentingnya momentum ini sebagai ajang memperkuat wawasan kebangsaan dan nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda.
Pernyataan itu disampaikannya saat Sarasehan Empat Pilar Kebangsaan di Kantor DPD PDI Perjuangan Kalteng, Minggu (1/6/2027).
Acara yang diikuti kalangan mahasiswa, kader partai, serta tokoh pemuda ini berlangsung hangat dan penuh semangat kebangsaan.
Menurut Sigit, peringatan Bulan Bung Karno bukan sekadar seremoni rutin, tapi memiliki makna mendalam dalam merefleksikan kembali sejarah lahirnya dasar negara Indonesia, Pancasila.
“Hari Bulan Bung Karno masuk dalam ruang wawasan kebangsaan. Ini adalah saat di mana kita kembali mengingat sejarah, identitas bangsa, dan akar ideologi negara,” ujarnya.
Sigit menekankan, PDI Perjuangan sebagai partai ideologis yang lahir dari sejarah perjuangan bangsa, memiliki tanggung jawab moral untuk terus merawat dan menjaga semangat kebangsaan.
“Karena dari sanalah akan tertanam rasa nasionalisme yang tinggi. Seluruh kader PDI Perjuangan diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam memperingati Bulan Bung Karno dan Hari Lahir Pancasila,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya 1 Juni sebagai tonggak sejarah, di mana gagasan besar Bung Karno tentang dasar negara pertama kali disampaikan dan menjadi fondasi berdirinya Indonesia.
“Pancasila lahir dari pemikiran Bung Karno yang visioner. Maka tidak heran jika Bulan Juni juga dikenal sebagai Bulan Bung Karno, karena di bulan inilah bukan hanya Pancasila lahir, tetapi juga tokoh proklamator kita, Presiden Pertama Republik Indonesia, lahir,” terang Sigit.
Di tengah kondisi bangsa saat ini, ia mengajak seluruh pihak merenungi pesan Bung Karno yang masih sangat relevan.
Ia bahkan mengutip kalimat legendaris Bung Karno, yakni Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah yang jelas. Tapi perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.
“Ini adalah kenyataan di era sekarang. Kita dihadapkan pada tantangan baru: disintegrasi, polarisasi sosial, perpecahan ideologi, dan melemahnya semangat persatuan. Ini semua terjadi karena musuh kita bukan lagi penjajah dari luar, melainkan potensi konflik di antara sesama anak bangsa,” ucapnya prihatin.
Lewat berbagai sarasehan, diskusi kebangsaan, hingga bakti sosial dan ziarah, Sigit berharap nilai-nilai Pancasila dan ajaran Bung Karno terus ditanamkan, khususnya di hati generasi muda.
“Kami ingin memastikan bahwa semangat nasionalisme tidak padam di tengah arus pragmatisme. PDI Perjuangan hadir untuk terus menjaga api perjuangan Bung Karno tetap menyala dalam dada seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno 2027 di Kalimantan Tengah yang akan diisi berbagai agenda edukasi dan aksi sosial bertema Pancasila. (asp)