Kenaikan Harga Ayam Ras dan Emas Picu Inflasi Kalteng pada September 2025

Whatsapp Image 2025 10 01 At 4.59.30 Pm
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti, saat menyampaikan konferensi pers mengenai Perkembangan Indeks Harga Konsumen bulan September 2025 di Kantor BPS setempat

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat inflasi bulanan (month-to-month) sebesar 0,33 persen pada September terhadap Agustus 2025.

Kenaikan harga daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi pendorong utama meningkatnya angka inflasi di Bumi Tambun Bungai ini.

Kepala BPS Provinsi Kalteng, Agnes Widiastuti menyampaikan, inflasi ini mendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 105,60 pada September 2024 menjadi 108,08 pada September 2025.

Ia menyebutkan, bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap inflasi bulanan Kalimantan Tengah, yaitu sebesar 0,17 persen.

“Komoditas utama penyumbang inflasi month-to-month yaitu daging ayam ras (0,28 persen), emas perhiasan (0,07 persen), ikan gabus (0,07 persen), angkutan udara (0,04 persen), serta beras (0,03 persen),” ungkap Agnes dalam konferensi pers, Rabu (1/10/2025).

Ia menjelaskan, kenaikan harga ayam ras terjadi karena meningkatnya permintaan saat momentum Maulid Nabi. Sementara itu, emas perhiasan terdorong naik seiring tren kenaikan harga emas dunia.

Lebih lanjut, tambah Agnes, secara year-on-year, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kalimantan Tengah, yaitu sebesar 1,32 persen.

“Komoditas yang memberikan andil yang signifikan terhadap inflasi year-on-year antara lain emas perhiasan (0,43 persen), daging ayam ras (0,29 persen), bawang merah (0,21 persen), sigaret kretek mesin (0,17 persen), dan kopi bubuk (0,13 persen),” jelasnya.

Agnes menambahkan, seluruh kabupaten/kota IHK di Kalimantan Tengah pada September 2025 tercatat mengalami inflasi bulanan.

“Komoditas daging ayam ras dan emas perhiasan menjadi komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan di seluruh kabupaten/kota IHK,” tegasnya.

Selain faktor permintaan ayam dan kenaikan emas dunia, inflasi juga dipengaruhi tingginya curah hujan yang berdampak pada turunnya hasil tangkapan ikan gabus.

Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk bijak dalam mengatur konsumsi, sementara pemerintah daerah diharapkan terus memantau harga pangan agar inflasi tetap terkendali. (asp)