Viral Video Personel Ditresnarkoba Dilarang Masuk ke Lapas Kasongan 

Screenshot video viral dugaan personel Ditresnarkoba Polda Kalteng dilarang masuk Lapas Kasongan 

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA –  Upaya pengembangan yang dilakukan jajaran Ditresnarkoba Polda Kalteng terhadap dua narapidana asal Lapas Narkotika Kasongan nyatanya sempat viral di media sosial.

Hal ini disebabkan beredarnya potongan video yang menunjukkan bersitegang personel Ditresnarkoba Polda Kalteng terhadap sipir Lapas Narkotika Kasongan yang tak kunjung membukakan pintu pengamanan.

Salah satu personel kepolisian pun sempat berucap bahwa kedatangan mereka sudah seizin dari Kalapas Narkotika Kasongan, Ahmad Hardi. Namun ucapan tersebut tak diindahkan oleh sipir penjara.

Kabid Humas Polda Kalteng, Hendra Rochmawan, membenarkan adanya miskomunikasi antara petugas sipir dan personel Ditresnarkoba Polda Kalteng.

Saat itu, personel yang sudah mendapatkan izin dari Kalapas Kasongan berangkat ke Lapas Narkotika Kasongan untuk melakukan pengembangan. Namun sesampainya di lokasi ada sedikit miskomunikasi antara anggota pengamanan Lapas dan personel Ditresnarkoba.

“Anggota pengamanan yang berjaga masih baru, sehingga koordinasi sempat terputus tanpa ada tindaklanjut untuk mempersilakan petugas kepolisian masuk. Namun setelah Kalapas datang, permasalahan tersebut sudah diselesaikan,” ucapnya didampingi Direktur Reserse Narkoba, Kombes Pol Bonny Djianto, Minggu (29/11/2020) malam.

Menurutnya, pengungkapan peredaran narkoba adalah hasil upaya bersama antara Ditresnarkoba dan Lapas. Buktinya, semua kasus bisa diungkap dengan baik dan diproses.

Koordinasi bukan hanya dilakukan kepada Lapas Kasongan, namun juga lembaga pemasyarakatan lainnya.

“Kesalahpahaman terjadi karena adanya kebocoran video yang beredar, dan komunikasi yang kurang bagus antara petugas. Kami adalah garda terdepan, sebagai pengungkapan kasus Narkotika. Pada saat ini kita bisa buktikan, bahwa saat ini bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.

Senada, Kalapas Narkotika Kasongan Ahmad Hardi, menuturkan jika tidak sampai lima menit gejolak yang sempat timbul berhasil diselesaikan.

“Satu sisi karena memang anak buah saya ini anak baru, yang mana harusnya dia melaporkan kepada atasannya, padahal saya sudah melakukan koordinasi dengan Polda Kalteng,” jelasnya.

Ahmad pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan sinergi dan berkomitmen menyatakan perang dengan narkoba.

“Koordinasi sudah lama kita lakukan dengan Polda Kalteng dalam komitmen kami memerangi narkoba,” tutupnya. (yud)