BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Jajaran DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menerima kunjungan Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (11/1/2021) pagi di gedung dewan. Dimana kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka konsultasi dan kaji banding terkait mekanisme terbaru peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.
Di sela berlangsungnya pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda), Sekretaris Komisi II DPRD Kalteng H Sudarsono yang didampingi Anggota Komisi I Sinar Kamala mengungkapkan, masalah pandemi Covid-19 sangat berdampak di berbagai sektor, salah satunya yaitu adanya penurunan PAD.
“Seperti yang kita ketahui, pandemi ini sangat berdampak terutama dalam sektor PAD. Bahkan untuk Kalteng sendiri tidak dipungkiri bahwa PAD yang ditargetkan hampir tidak tercapai pada tahun 2020 lalu,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan ini juga mengatakan, sudah menjadi kewajiban DPRD untuk terus mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dalam rangka meningkatkan PAD. Pasalnya, pemerintah merupakan ujung tombak suatu wilayah untuk menggali serta meningkatkan PAD, walaupun saat ini tengah berfokus pada penanganan pandemi.
“Tugas DPRD adalah mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan PAD. Sehingga apa yang kita rasakan di tahun 2020 lalu, diharapkan bisa menjadi pembelajaran bersama agar tidak terulang di tahun 2021 ini, mengingat harus ada terobosan bagi pemerintah untuk meningkatkan PAD di sela tetap berfokus pada penanganan pandemi,” ujar politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Di sisi lain Wakil Ketua II DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) H Yamin, saat dibincangi wartawan usai kunjungan tersebut mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak di wilayah Banjarmasin. Sehingga mengalami kejadian yang sama dengan wilayah Bumi Tambun Bungai, yaitu PAD yang ditargetkan hampir tidak tercapai.
Oleh karena itu, pihaknya bersama jajaran DPRD Kota Banjarmasin mencoba untuk berkonsultasi dalam rangka menggali terobosan baru untuk peningkatan PAD di tengah pandemi Covid-19 ke DPRD Kalteng.
“Tentunya, kita juga merasakan sekali dampak dari pandemi ini, khususnya di sektor PAD. Bahkan, seperti yang disampaikan Sekretaris Komisi II DPRD Kalteng sebelumnya, kami juga mengalami hal yang sama yaitu PAD yang ditargetkan hampir tidak tercapai. Sehingga melalui kunjungan ini, kami berharap ada terobosan-terobosan dalam rangka peningkatan PAD di tengah pandemi,” kata dia.
Senada, Wakil Ketua I DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Partai Golkar Matnor Ali membenarkan, bahwa sejak adanya pandemi, PAD Kota Banjarmasin mengalami penurunan hingga 15 persen dari total PAD Rp296 miliar.
“Memang ada penurunan PAD sekitar 15 persen, namun tidak terlalu signifikan. Karena sebelumnya penurunan tersebut diimbangi dengan kenaikan PAD sebanyak 20 persen sebelum pandemi, yaitu sekitar Rp320 miliar di semester pertama dan saat adanya pandemi turun menjadi 296 milyar,” pungkasnya. (ega)