BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Jajaran Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kunjungan kerja ke DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (4/2/2021). Kunjungan itu dilaksanakan dalam rangka kaji banding terkait upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ibu hamil, terhadap resiko angka kematian ibu melahirkan.
Saat berlangsungnya kunjungan DPRD Kabupaten Banjar yang diterima langsung unsur Pimpinan Komisi III DPRD Kalteng, di ruang rapat pimpinan, lantai 2 gedung dewan, kemarin. Ketua Komisi IV DPRD Banjar, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), A Sarwani mengungkapkan, bahwa angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Banjar cukup tinggi. Sehingga perlu adanya solusi agar angka kematian ibu melahirkan dapat ditekan seminimal mungkin.
“Di Kabupaten Banjar, angka kematian ibu melahirkan cukup tinggi. Dan kita sengaja melaksanakan kunjungan ke DPRD Kalteng untuk mengetahui seperti apa solusi yang diterapkan pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menekan angka kematian ibu melahirkan,” ucapnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi III DPRD Kalteng Duwel Rawing, saat dibincangi usai pertemuan mengungkapkan, bahwa angka kematian ibu melahirkan di wilayah Bumi Tambun Bungai, berada di urutan kedua setelah Kalsel.
Hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu minimnya penanganan medis di wilayah pelosok dan pola hidup sang ibu yang kurang memperhatikan kesehatannya.
“Kalau dilihat dari persentase angka kematian ibu melahirkan, kita masih di urutan kedua setelah Kalsel. Dan angka kematian ibu melahirkan lebih banyak terjadi di wilayah pelosok Kalteng, karena minimnya penanganan medis serta pola hidup si ibu yang kurang memperhatikan kesehatan selama masa kehamilan,” ujarnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, perlu adanya sosialisasi dari dinas/instansi terkait agar masyarakat khususnya para ibu hamil dapat menjaga pola hidup sehat termasuk mencukupi kebutuhan nutrisi.
“Menurut saya, dinas/instansi terkait harus menggencarkan sosialisasi terkait pola hidup sehat, khususnya bagi para ibu hamil di wilayah pelosok. Paling tidak hal tersebut dapat menekan angka kematian ibu melahirkan, di samping perlunya menambah unit pelayanan kesehatan,” pungkas politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini. (ega)
