Rakor Upaya Mobilisasi Investasi Ketenagalistrikan EBT Digelar

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng saat menghadiri Rapat Koordinasi secara virtual

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Tengah, H. Nurul Edy mewakili Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran menghadiri Rapat Koordinasi Upaya Mobilisasi Investasi Ketenagalistrikan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) dari Kawasan Asia Pasifik dan Afrika ke Kawasan Timur Indonesia.

Rapat Koordinasi diikuti Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng secara virtual melalui video conference dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (14/4/2021).

Pertemuan ini merupakan kegiatan lokakarya bagi pejabat Perwakilan Republik Indonesia (RI) di kawasan Asia Pasifik dan Afrika yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika c.q. Sekretariat Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika untuk mendukung upaya diplomasi ekonomi. Lokakarya dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi Pusat dengan Perwakilan RI terkait upaya mendorong penanaman modal asing pada sektor Ketenagalistrikan EBT di Kawasan Timur Indonesia.

Staff Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Ali Sungkar menyampaikan rapat koordinasi dengan unsur Pemerintahan Daerah Kawasan Timur Indonesia kali ini sebagai wadah untuk inventarisasi potensi investasi dimaksud yang siap untuk ditawarkan pada calon investor dari Negara mitra di kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Pada kesempatan tersebut, Ali Sungkar  memaparkan terkait Inventarisasi Potensi Investasi Ketenagalistrikan khususnya EBT di kawasan Timur Indonesia.

Ali Sungkar menjelaskan pengembangan listrik berbasis EBT menjawab 3 persoalan sekaligus diantaranya memenuhi kecukupan listrik, meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi Nasional dan menghindari polusi/emisi (ramah lingkungan). Ali Sungkar mengatakan Kawasan Timur Indonesia merupakan prioritas pembangunan Pemerintah Indonesia.

“Kementerian Luar Negeri ingin ambil bagian untuk mendukung percepatan pembangunan di kawasan Timur Indonesia, mempercepat perwujudan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan serta mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas,” tutur Ali Sungkar.

Lebih lanjut Ali Sungkar menjelaskan, pengembangan EBT di kawasan Timur Indonesia terdapat beberapa kendala diantaranya rendahnya permintaan listrik dalam jumlah besar membuat potensi EBT di kawasan Timur Indonesia sulit dioptimalkan serta minimnya infrastruktur termasuk infrastruktur ketenagalistrikan. Solusi yang diambil yakni penerapan pola perencanaan pembangunan kawasan seperti kawasan khusus dan kawasan industri. (MMC Kalteng)