BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mendukung wacana pembangunan kereta api dengan jalur Puruk Cahu-Bangkuang-Batanjung. Pasalnya, wacana tersebut sudah lama dan sampai saat ini pembangunannya belum dilanjutkan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Henry M Yoseph, saat dibincangi awak media di gedung dewan, Rabu (28/7/2021). Menurutnya, banyak manfaat yang nantinya dirasakan masyarakat dan pemerintah daerah, apabila pembangunan kereta api di Bumi Tambun Bungai dilanjutkan. Salah satunya, mempermudah investasi dalam mengangkut hasil alam.
“Saya sangat mendukung apabila wacana pembangunan kereta api di Kalteng berlanjut. Mengingat banyak sekali dampak positif yang kedepannya bisa dirasakan pemerintah daerah, masyarakat maupun investasi. Salah satunya, mengangkut hasil alam berupa tambang, Crude Palm Oil (CPO) dan logging, tanpa harus mengangkut lewat jalan umum karena yang selama ini merusak jalan adalah angkutan-angkutan tersebut,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV, meliputi Kabupaten Barito Timur (Bartim), Barito Selatan (Barsel), Barito Utara (Barut) dan Murung Raya (Mura) ini juga mengatakan, tidak sedikit Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang mengangkut hasil alam menggunakan jalur umum. Sehingga hal tersebut berpotensi mengakibatkan kerusakan jalan yang dibangun pemerintah dan aktivitas angkutan tersebut sangat mengganggu masyarakat. Sehingga keberadaan kereta api, akan mengurangi aktivitas PBS dalam mengangkut hasil alam melalui jalur umum serta mengurangi dampak kerusakan jalan.
“Sebenarnya kita sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang jalan umum dan jalan khusus dengan Perda nomor 7 tahun 2012. Apabila mengacu dalam perda tersebut, seharusnya PBS membuat jalur khusus untuk mengangkut hasil alam, namun selama ini masih saja ada PBS yang menggunakan jalan umum dan hal itu berdampak pada kerusakan jalan. Sehingga dengan dibangunnya kereta api diharapkan mengurangi aktivitas PBS yang mengangkut hasil alam melewati jalur umum,” ujarnya.
Politisi dari Fraksi Partai NasDem ini juga menegaskan, pembangunan kereta api tidak terlalu berdampak pada kerusakan lingkungan, mengingat pembangunan tersebut hanya mengambil jalur lurus, sehingga masyarakat yang ingin bepergian bisa lebih menghemat waktu.
“Pembangunan tersebut saya rasa tidak terlalu berdampak pada kerusakan lingkungan. Justru pembangunan jalan umum yang jauh lebih berdampak pada kerusakan lingkungan, karena harus membabat hutan demi membuka akses baru. Terlebih, manfaat yang kita terima apabila kereta api selesai dibangun tidak hanya bagi angkutan investasi, melainkan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat yang ingin berpergian,” terangnya.
Selain itu, pembangunan kereta api di Kalteng diharapkan menjadi catatan penting bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) khususnya Gubernur, selaku pengambil keputusan dan kebijakan, dalam rangka mendukung pertumbuhan perekonomian di Bumi Tambun Bungai.
“Siapapun Gubernurnya, wacana pembangunan kereta api tetap harus dilanjutkan dalam rangka mendukung pertumbuhan perekonomian Kalteng. Oleh karena itu, saya mendorong serta mendukung agar wacana ini bisa dilanjutkan, karena yang kita pikirkan bukan hanya saat ini, tapi bagaimana kedepannya dampak positif dari keberadaan kereta api di Bumi Tambun Bungai bisa dirasakan pemerintah dan masyarakat, melalui pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” pungkasnya. (ega)