BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Belum adanya kejelasan proses hukum terhadap pelaporan dugaan penghinaan oleh Andreas Junaedy Apang Bontang, ratusan massa dari ormas TBBR atau pasukan merah menggeruduk Polda Kalteng, Kamis (21/10/2021).
Massa yang serba menggunakan atribut berwarna merah lengkap dengan mandau di pinggang meminta Polda Kalteng dapat menghadirkan Andreas Junaedy untuk meminta maaf secara langsung atas penghinaan yang dilontarkan melalui media sosial.
Beberapa jam menunggu, massa kemudian ditenangkan oleh Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi yang turun langsung menemui massa. Perwakilan massa diminta untuk masuk agar dilakukan mediasi.
Dalam hal ini Polda Kalteng telah menghadirkan Andreas Junaedy Apang Bontang guna meminta maaf kepada massa.
Hingga pukul 13.00 WIB, massa akhirnya dipertemukan kepada Andreas Junaedy. Di hadapan ratusan massa, Andreas meminta maaf dan menyebut jika dalam postingannya di akun Facebook tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
Wakil Ketua TBBR DPW Wilayah Kalteng, Kimang, mengatakan agar harapannya ke depan tidak ada lagi hal seperti ini. Ia meminta ormasĀ yang ada di Kalteng bergandeng tangan bersama.
“Ayo kita perjuangkan apa yang kita harapkan dan ingin untuk generasi muda kedepannya. Semoga tidak ada lagi pergesekan, saling sikut menyikut antara sesama masyarakat yang ada di Kalteng ini,” katanya.
Ia menerangkan jika TBBR pada intinya cinta damai, cinta kasih dan ingin kebersamaan itu selalu ada di Kalteng.
Terkait laporan pelanggaran UU ITE yang dilayangkan kepada Andreas Junaedi dicabut atau tidaknya, pihaknya masih akan merundingkannya kembali.
“Tuntutan kami hanya ingin permintaan maaf dari beliau (Andreas Junaedi) saja kepada seluruh masyarakat dayak yang di sini. Kami belum dapat menyimpulkan bahwa permasalahan ini selesai atau tidak. Kami masih akan merundingkannya kembali bersama rekan-rekan,” ungkapnya. (yud)