Paru-Paru Dunia Kembali Terendam Banjir, Apa Yang Salah?

Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Palangka Raya
Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Palangka Raya

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Paru-Paru Dunia terendam Banjir, Apa yang salah?” Hal ini disampaikan oleh Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangka Raya (UPR) pada Minggu (14/11/2021).

Perlu diketahui pada saat ini beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah kembali dilanda banjir seperti di Katingan, Gunung Mas dan lainnya.

Di dalam press release tersebut, mereka menyebutkan banjir adalah salah satu bencana alam yang tidak pernah absen di Provinsi Kalimantan Tengah, yang katanya Provinsi ini adalah paru-parunya dunia dengan jutaan hektare hutan lindung, dan jutaan satwa yang hidup di dalamnya.

Selain itu, Berita Investasi di Provinsi Kalimantan Tengah tidak terlihat datanya melalui media, berita tempo maupun televisi yang terlihat dan nampak jelas berita di Provinsi Kalimantan Tengah adalah bencana banjir yang tak pernah absen setiap tahunnya, bahkan di akhir penutup tahun 2021, banjir di beberapa kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah terus meningkat, sungai-sungai meluap dengan alasan curah hujan yang tinggi.

Di sisi lain juga, mereka mempertanyakan apakah pemerintah provinsi sudah tepat penanganannya? Karena beberapa waktu lalu, Sugianto Sabran orang nomor 1 di bumi tambun bungai itu menyampaikan dia tidak ingin ada keterlambatan pemerintah daerah untuk penanganan bencana alam.

Ketua HMJ Ekopem UPR, Chrisna Aji Ferdian saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa pertanyaan itu muncul salah satu respon kami bahwa saat ini Kalteng terjadi banjir kembali.

“Iya, itu (press release) sebagai respon karena Kalteng kembali dilanda Banjir,” ucapnya pada Minggu (14/11/2021).

Selain itu, Chrisna menambahkan harapannya pemerintah daerah baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota bukan hanya menyalurkan bantuan berupa sembako atau tenda evakuasi setiap kali ada bencana namun pemerintah mampu memberikan jalan keluar kepada masyarakat khususnya untuk wilayah-wilayah yang rawan bencana banjir. (asp)