BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Ibadah dan perayaan Natal 2021 dilakukan pegawai Lapas Kelas IIA Palangka Raya bersama ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Gereja Oikumene Santo Paulus Lapas Kelas IIA Palangka Raya, Sabtu (18/12/2021). Ibadah berjalan khidmat dengan penerapan protokol kesehatan ketat selama pelaksanaan.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, perayaan ibadah Natal kali ini terlihat lengang tanpa adanya keluarga WBP yang ikut hadir dalam perayaan natal. Di tengah pandemi Covid-19, Lapas Kelas IIA Palangka Raya masih memberlakukan larangan besuk maupun kunjungan bagi WBP sebagai langkah antisipasi penyebaran.
Kegiatan ibadah diisi dengan khutbah dari pendeta dan iringan lagu rohani dari para WBP dan pegawai lapas, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian tali asih kepada pendeta dan petugas pelayanan oleh Kepala Lapas Chandran Lestyono, disambut penyerahan cinderamata oleh Ketua Panitia Natal, Oktario kepada Kalapas.
Selepas ibadah, kegiatan kemudian diisi dengan perayaan natal melalui pemberian doorprize kepada peserta ibadah melalui nomor yang telah disiapkan.
Kalapas Chandran Lestyono mengatakan pada perayaan natal kali ini mengambil sub tema merajut persaudaraan sesama warga binaan pemasyarakatan dan petugas dalam persekutuan cinta kasih Kristus. Artinya, persaudaraan merupakan tali yang paling kuat dalam upaya membina WBP yang harus dirangkul, diayomi tanpa ada perbedaan.
“Persaudaraan terus kita kuatkan dan dijalin sehingga proses pembinaan dapat berjalan baik dan lancar. Jika harus tegas, maka harus dilakukan. Salah akan ditindak dan yang baik akan kita berikan reward,” katanya.
Meskipun masih ada larangan besuk karena pandemi Covid-19, lanjut Chandra, Lapas Palangka Raya tetap memberikan fasilitas kepada para WBP untuk bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga. Lapas Palangka Raya telah mempersiapkan Wartelsus, sebagai tempat WBP menghubungi keluarga.
“Kita sediakan unit telepon dan juga komputer untuk sarana video call. Sehingga WBP masih bisa berkomunikasi dengan keluarga, terlebih nanti saat perayaan natal 25 Desember,” tuturnya.
Sedangkan Reza, salah satu WBP mengatakan sudah dua tahun terakhir ini merayakan natal tanpa kehadiran keluarga karena pandemi Covid-19. Meskipun begitu dirinya terus bersukacita karena dapat berkumpul dengan WBP yang seiman dan sama-sama merayakan kelahiran juru selamat Yesus Kristus.
“Ya mungkin dukanya kita tidak bisa ketemu keluarga. Harapan kedepan supaya persaudaraan ini terus terjalin, saling dukung antara petugas dan WBP, kemudian pandemi bisa segera selesai,” harapnya. (yud)