BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Kalimantan Tengah (TP-PKK Provinsi Kalteng) Ivo Sugianto Sabran menyampaikan Respon orangtua dalam berkomunikasi akan menjadi dasar tumbuhnya rasa percaya anak pada orangtuanya, karen pada masa pubertas membuat banyak perubahan pada diri remaja, maka komunikasi pun menjadi tantangan yang harus diatasi pada remaja.
Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri acara Pembukaan Workshop Parenting 1001 Cara Bicara Orang Tua dengan Remaja bagi Fasilitator Kabupaten/ Kota se Kalimantan Tengah Tahun 2022 secara virtual dari Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, Senin (14/2/2022).
Dalam kesempatan itu Ivo juga menyampaikan, komunikasi akan bekerja dengan lebih mulus terjadi jika ada kedekatan antar pihak. Komunikasi antara orang tua, dan anak dilakukan sejak anak masih bayi. Dalam interaksi sehari-hari, orang tua pasti melakukan proses komunikasi, sehingga anak memahami informasi dan yang paling penting adalah mendapatkan rasa nyaman dan bahagia.
Umumnya muncul kebimbangan akan kemampuan diri sendiri, kekhawatiran akan benar atau salah dalam bertindak, ingin tampil sesuai dengan keinginannya, dan permasalahan yang muncul dalam interaksinya dengan sebaya. Tampilan remaja yang dilihat oleh orang dewasa yang ada di sekelilingnya adalah perilaku atau sikap yang dianggap menantang figur otoritas.
Dalam menghadapi sikap dan perilaku remaja seperti disebutkan di atas, orang tua merasa kesulitan berkomunikasi dengan remaja. Komunikasi yang tidak lancar akan berdampak pada memburuknya hubungan sehingga orang tua mengalami kesulitan untuk membimbing anak.
Akibatnya hubungan anak, dan orang tua menjadi renggang. Orang tua memusatkan perhatiannya pada bagaimana cara agar anak tidak lagi memberontak, mau menurut, dan berusaha agar anak mau terbuka serta bercerita kepada orangtua. Secara tidak sadar, kita seringkali melakukan komunikasi yang tidak efektif. Hasilnya justru membuat orang tua, dan remaja enggan untuk berkomunikasi karena merasa tidak didengarkan dan tidak dipahami.
“Melalui Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah salah satu program yang ditujukan untuk mencapai keluarga yang sejahtera dan harmonis antara orang tua dan anak remajanya. Bina Keluarga Remaja (BKR) membantu orang tua yang memiliki anak remaja untuk membangun jembatan antara perbedaan generasi agar orang tua dapat semakin dekat dengan anak remajanya. 1001 cara bicara merupakan salah satu referensi yang dapat digunakan Bina Keluarga Remaja (BKR),” pungkasnya.
Ivo menambahkan, paket 1001 cara bicara ini terdiri atas buku 1001 cara bicara, kartu permainan, dan jurnal orang tua. Diharapkan melalui paket materi ini, orang tua memiliki inspirasi untuk menemukan cara yang tepat tentang bagaimana harus berkomunikasi dengan anak remajanya, dan dapat membantu orang tua untuk mengembalikan perannya sebagai referensi pertama anak.
“Saya sangat menyambut baik dengan dilaksanakannya Workshop Parenting 1001 Cara Bicara Orangtua Dengan Remaja ini. Harapan saya jangan sampai kegiatan ini hanya menjadi pertemuan yang biasa – biasa saja kegiatan ini harus menghasilkan komunikasi yang efektif antara orang tua dengan remajanya sehingga terwujudnya pola asuh yang mendukung pada kemandirian remaja,” harapnya. (asp)