BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko mengatakan, penanaman modal memiliki peran penting dalam pelaksanaan Pembangunan Nasional termasuk juga di Provinsi Kalimantan Tengah.
Keberadaan penanaman modal pada masa sekarang ini masih sangat relevan dalam mempercepat pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, penanaman modal juga menjadi salah satu upaya bagi pemerintah daerah, guna mewujudkan pemerataan pembangunan dengan memaksimalkan potensi khas di masing-masing daerah.
Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal, realisasi investasi Kalimantan Tengah pada tahun 2021 mencapai Dua Triliun lebih, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) atau sebesar 31,97% dari Target investasi tahun 2021.
Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar enam triliun lebih atau sebesar 85,71% dari Target Investasi Tahun 2021 yakni sebesar Tujuh Triliun Empat Ratus Dua Puluh Miliar.
Sehingga total tambahan investasi PMA dan PMDN pada tahun 2021 tersebut adalah senilai Delapan Triliun lebih atau sebesar 117.8% dari target Tahun 2021, yakni sebesar Tujuh Triliun Empat Ratus Dua Puluh Miliar.
“Apresiasi patut diberikan atas pencapaian tersebut, namun demikian, guna mewujudkan Kalimantan Tengah sebagai daerah tujuan investasi yang menarik, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 menjadi hambatan besar bagi kegiatan perekonomian di Indonesia,” jelas Yuas pada Sosialisasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Bimbingan Teknis Implementasi Online Single Submission (OSS) Risk Based Approach (RBA) Tahun 2022, yang dilaksanakan di Hotel Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Kamis (23/6/2022).
Sektor investasi ini juga tidak luput dari dampak buruk diakibatkan oleh pandemi covid-19. “Sehingga perlu adanya dorongan dari pengeluaran pemerintah dan penambahan investasi untuk menjaga dinamika investasi agar terus tumbuh dan naik melaju,” imbuhnya. (asp)