Beras dan Rokok Sumbang Garis Kemiskinan Di Kalteng

IMG 20220715 WA0003
Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat presentase penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2022 sebesar 5,28 persen, dengan jumlah penduduk miskin sebesar 145,10 ribu orang.

Terkait dengan hal tersebut, Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro mengatakan, komoditi makanan memberikan sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan (GK), baik di perkotaan maupun di pedesaan, pada umumnya hampir sama.

“Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,24 persen dan 13,82 persen di perkotaan. Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 23,00 persen dan rokok kretek filter 15,23 persen,” terang Eko didalam rilisnya, Jum’at (15/7/2022).

“Ini datanya diambil dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) ya, dan konsisten ini dari waktu ke waktu bahwa konsumsi rokok diurutan kedua. Bahkan ini juga terjadi di daerah lain, tidak hanya di Kalteng saja,” imbuhnya.

Sedangkan komoditi lainnya, lanjut Eko adalah daging ayam ras, 6,78 persen di perkotaan dan 5,28 persen di pedesaan, telur ayam ras 4,44 persen di perkotaan dan 3,94 persen di pedesaan, mie instan 3,60 persen di perkotaan dan 3,77 di pedesaan, gula pasir 2,75 persen di perkotaan dan 3,70 persen di pedesaan, bawang merah 2,26 persen di perkotaan dan 2,52 di pedesaan, kue basah sebesar 2,13 persen di perkotaan dan 1,98 persen di perdesaan, dan seterusnya.

“Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, perlengkapan mandi, pendidikan dan sabun cuci,” beber Eko

Untuk diketahui, jelas Eko, garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin, sedangkan penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. (asp)